Misteri Pesta Kembang Api Digital di Pembukaan Asian Games 2022, Ini Jawabannya
loading...
A
A
A
BEIJING - Upacara pembukaan Asian Games 2022 di Hanghzhou, China, Sabtu (23/9/2023) lalu berlangsung meriah. Di balik kemeriahan tersebut ternyata ada satu misteri yang tersisa yakni kehadiran pesta kembang api.
Biasanya setelah upacara pembukaan selesai selalu ditandai dengan pesta kembang api. Hanya saja bagi yang hadir langsung di Hangzhou Sports Park Stadium justru tidak melihat adanya pesta kembang api sebagai penutupan acara.
Pesta kembang api justru bisa dilihat oleh semua orang yang menyaksikan upacara pembukaan melalui siaran televisi, streaming, dan siaran digital lainnya. Lalu mana yang benar? Ada pesta kembang api atau tidak?
"Opening Ceremony selalu identik dengan kembang api. Hangzhou Asian Games 2022 memutuskan tidak ada kembang api untuk upacara pembukaan. Eh tapi tadi malem ada kembang api? Ternyata kembang api tersebut hanya dapat dilihat melalui platform digital saja," tulis TMI Hari Ini melalui akun X resmi mereka. @TMIHARIINI.
Nyatanya memang upacara pembukaan Asian Games 2023 memang secara langsung tidak diakhiri dengan pesta kembang api. Hanya saja pesta kembang api tetap dilakukan melalui rekayasa digital.
Disebutkan Global Times rekayasa digital pesta kembang api itu dilakukan sebagai bukti nyata upaya Asian Games 2022 sebagai even yang ramah lingkungan atau Green Hosting. Pesta kembang api diyakini merupakan salah satu pemicu polusi udara yang sangat tinggi. Apalagi jika dilakukan dengan jumlah yang besar dan fantastis.
Dari situ akhirnya penyelenggara Asian Games 2022 Huangzhou sepakat untuk mengubah pesta kembang api konvensional jadi pesta kembang api digital.
Zhang Shaorong, General Manager Kantor Alipay Asian Games Ant Group, mengatakan kepada Global Times untuk rekayasa digital itu dibutuhkan komputer dalam jumlah yang sangat besar. Terutama komputer yang memiliki kemampuan canggih dalam menghasilkan gambar tiga dimensi yang memiliki tingkat kemiripan tinggi dengan barang yang ditiru.
"Ini jadi pekerjaan rekayasa digital raksasa yang belum pernah kami lakukan sebelumnya," ujarnya bangga
Sementara Fang Kai, User dan Public Welfare Director Ant Group's Alipay Technology Department mengatakan rekayasa digital tersebut juga sekaligus jadi bukti kemampuan teknologi China yang semakin tinggi. Dia mengatakan umumnya teknologi yang mereka lakukan kemarin selalu membutuhkan bantuan asing. Hal itu terjadi karena komputer dan mesin interaktif tiga dimensi berkekuatan tinggi banyak dimiliki oleh perusahaan asing.
Upacara pembukaan Asian Games 2022 Huangzhou justru jadi bukti China sudah mampu melakukannya. Pekerjaan kelas berat itu justru dengan mudah dilakukan oleh China.
“Menjadi sangat penting untuk mengembangkan mesin Web3-D yang ringan, berefisiensi tinggi, dan berkualitas tinggi,” kata Fang Kai.
Biasanya setelah upacara pembukaan selesai selalu ditandai dengan pesta kembang api. Hanya saja bagi yang hadir langsung di Hangzhou Sports Park Stadium justru tidak melihat adanya pesta kembang api sebagai penutupan acara.
Pesta kembang api justru bisa dilihat oleh semua orang yang menyaksikan upacara pembukaan melalui siaran televisi, streaming, dan siaran digital lainnya. Lalu mana yang benar? Ada pesta kembang api atau tidak?
"Opening Ceremony selalu identik dengan kembang api. Hangzhou Asian Games 2022 memutuskan tidak ada kembang api untuk upacara pembukaan. Eh tapi tadi malem ada kembang api? Ternyata kembang api tersebut hanya dapat dilihat melalui platform digital saja," tulis TMI Hari Ini melalui akun X resmi mereka. @TMIHARIINI.
Nyatanya memang upacara pembukaan Asian Games 2023 memang secara langsung tidak diakhiri dengan pesta kembang api. Hanya saja pesta kembang api tetap dilakukan melalui rekayasa digital.
Disebutkan Global Times rekayasa digital pesta kembang api itu dilakukan sebagai bukti nyata upaya Asian Games 2022 sebagai even yang ramah lingkungan atau Green Hosting. Pesta kembang api diyakini merupakan salah satu pemicu polusi udara yang sangat tinggi. Apalagi jika dilakukan dengan jumlah yang besar dan fantastis.
Dari situ akhirnya penyelenggara Asian Games 2022 Huangzhou sepakat untuk mengubah pesta kembang api konvensional jadi pesta kembang api digital.
Zhang Shaorong, General Manager Kantor Alipay Asian Games Ant Group, mengatakan kepada Global Times untuk rekayasa digital itu dibutuhkan komputer dalam jumlah yang sangat besar. Terutama komputer yang memiliki kemampuan canggih dalam menghasilkan gambar tiga dimensi yang memiliki tingkat kemiripan tinggi dengan barang yang ditiru.
"Ini jadi pekerjaan rekayasa digital raksasa yang belum pernah kami lakukan sebelumnya," ujarnya bangga
Sementara Fang Kai, User dan Public Welfare Director Ant Group's Alipay Technology Department mengatakan rekayasa digital tersebut juga sekaligus jadi bukti kemampuan teknologi China yang semakin tinggi. Dia mengatakan umumnya teknologi yang mereka lakukan kemarin selalu membutuhkan bantuan asing. Hal itu terjadi karena komputer dan mesin interaktif tiga dimensi berkekuatan tinggi banyak dimiliki oleh perusahaan asing.
Upacara pembukaan Asian Games 2022 Huangzhou justru jadi bukti China sudah mampu melakukannya. Pekerjaan kelas berat itu justru dengan mudah dilakukan oleh China.
“Menjadi sangat penting untuk mengembangkan mesin Web3-D yang ringan, berefisiensi tinggi, dan berkualitas tinggi,” kata Fang Kai.
(wbs)