Pemerintah Didesak Pastikan Keamanan Data Pengguna TikTok

Minggu, 02 Agustus 2020 - 19:02 WIB
loading...
Pemerintah Didesak Pastikan...
Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dianggap perlu melakukan riset dan membuat pernyataan publik dari hasil riset terkait keamanan data TikTok. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Seperti diketahui, TikTok mendapat banyak serangan penolakan dari pemerintahan di sejumlah negara. Yang tervokal adalah Amerika Serikat dan India .
(Baca juga: Sudah saatnya Pemerintah Khawatir dengan Sepak Terjang TikTok di Indonesia )

Penolakan itu muncul lantaran aplikasi di bawah naungan ByteDance tersebut diduga memiliki masalah keamanan. TikTok dituding membagikan informasi data penggunanya kepada Pemerintah China.

Terkait hal tersebut, pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) , dianggap perlu melakukan riset dan membuat pernyataan publik dari hasil risetnya.

Tujuannya, agar masyarakat Indonesia yang menggunakan TikTok bisa tenang dan mengetahui apakah ada atau tidaknya ancaman terhadap keamanan para penggunanya.

“Tapi harus dijelaskan dengan transparan hasil risetnya,” kata Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Siber CISSReC, kepada SINDOnews, Minggu (2/8/2020).

Kendati demikian, Pratama mengakui semua tergantung bagaimana pemerintah memandang TikTok sebagai isu yang urgent atau tidak. Sebab, tindakan negara-negara Barat membatasi TikTok, sebenarnya bebas diikuti atau tidak oleh Indonesia. “Maka dari itu, perlu pengecekan secara mendalam dan resmi,” katanya menegaskan.

CISSReC mengklaim sudah pernah melakukan riset sendiri mengenai hal ini. Bila menilik dari pengecekan, memang tidak ditemukan malware atau virus. Secara umum tidak ditemukan aliran data yang mencurigakan.

Hanya, Pratama menegaskan, pemerintah perlu melihat hal ini dari sudut pandang Indonesia, bukan sudut pandang para pihak yang berkonflik. Negara juga harus melihat adanya ancaman cyberwarfare lewat perang data antarnegara.

“Dari data Facebook saja, Donald Trump dan kubu Brexit Inggris bisa memenangkan pemilihan umum di negaranya masing-masing,” ungkap Pratama.

Dia kembali menegaskan, negara seharusnya tidak hanya diam dan melihat masyarkat terus menerus bergantung pada aplikasi asing. Negara seharusnya mendorong lahirnya aplikasi lokal yang sangat diperlukan masyarakat. (Baca juga: Din Syamsuddin, Rocky Gerung dkk Bentuk Koalisi Selamatkan Indonesia )

“Seharusnya untuk sekadar media sosial, email dan aplikasi chat, kita juga bisa (ciptakan sendiri), agar data tidak menjadi bulan-bulanan pihak lain,” pungkasnya.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AS Klaim Temukan 4 Calon...
AS Klaim Temukan 4 Calon Terkuat Pembeli TikTok
Belum Ketemu Pembeli...
Belum Ketemu Pembeli yang Tepat, Trump Perpanjangan Batas Waktu TikTok
Batasi Chip AI, AS Tekan...
Batasi Chip AI, AS Tekan Jepang dan Belanda Lepaskan Perangkat China
AS Tuduh China dan Iran...
AS Tuduh China dan Iran Gunakan OpenAI dan Meta untuk Kejahatan
Rusia Kembali Denda...
Rusia Kembali Denda Google karena Tidak Taat Aturan
Elon Musk Tegaskan Tak...
Elon Musk Tegaskan Tak Berminat Membeli TikTok Walau Dipaksa Trump
Amazon Tertarik Beli...
Amazon Tertarik Beli TikTok untuk Diubah Jadi e-Commerce
Donald Trump Klaim Microsoft...
Donald Trump Klaim Microsoft Ngotot Ingin Membeli TikTok
Perusahaan AS Patungan...
Perusahaan AS Patungan demi Bisa Membeli TikTok
Rekomendasi
Hasil Final All England...
Hasil Final All England 2025: China dan Korea Borong 2 Gelar
Deretan Brigjen TNI...
Deretan Brigjen TNI yang Masuk Daftar Mutasi 14 Maret 2025
100 Orang Suku Druze...
100 Orang Suku Druze Asal Suriah Kunjungi Israel, Ada Apa Gerangan?
Berita Terkini
Alien Terlihat di ISS...
Alien Terlihat di ISS saat Astronot yang Terdampar Berupaya Kembali ke Bumi
3 jam yang lalu
Meta Siap Uji Coba Fitur...
Meta Siap Uji Coba Fitur Community Notes
7 jam yang lalu
Tak Puas Hadirkan Qwen,...
Tak Puas Hadirkan Qwen, Alibaba Siap Luncurkan AI Baru Quark
8 jam yang lalu
Kejahatan AI Merajalela,...
Kejahatan AI Merajalela, China Awasi Penggunaan Kecerdasan Buatan
10 jam yang lalu
Xbox Siap Kenalkan Copilot...
Xbox Siap Kenalkan Copilot AI untuk Gaming
14 jam yang lalu
Anker Luncurkan Soundcore...
Anker Luncurkan Soundcore AeroFit 2 dan V20i: Nyaman dan Mampu Menerjemahkan 100 Bahasa
17 jam yang lalu
Infografis
Donald Trump Minta 50%...
Donald Trump Minta 50% Saham TikTok untuk Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved