Deteksi Kerusakan Kokpit, Pengebom Su-34 Dibekali Fitur Khusus Spekle

Selasa, 12 September 2023 - 21:46 WIB
loading...
Deteksi Kerusakan Kokpit,...
Untuk mendeteksi kerusakan atau keretakan pada kokpit akibat frekuensi terbang yang tinggi, Sukhoi memberikan fitur khusus untuk pengebom Su-34. Foto/Bulgarian Military
A A A
MOSKOW - Rusia sangat sering menggunakan pesawat pengebom tempur Su-34 Fullback untuk serangan udaranya di Ukraina. Bahkan media Barat mulai menyebutnya sebagai “pekerja keras” penerbang tempur Rusia.

Untuk mendeteksi kerusakan atau keretakan pada kokpit akibat frekuensi terbang yang tinggi, Sukhoi memberikan fitur khusus untuk pengebom Su-34. Perusahaan dirgantara Rusia ini mulai menguji sistem baru jaringan saraf laser berdasarkan kecerdasan buatan (AI-ML) untuk mendeteksi kerusakan pada kaca kokpit Su-34.

Teknologi ini mencegah terjadi kejadian fatal ketika pesawat sedang melakukan operasi di medan perang. Dikutip dari laman Bulgarian Military, teknologi AI-ML adalah sistem saraf laser dengan kecerdasan buatan.



“Beberapa laporan menyebutkan bahwa perangkat laser tersebut adalah Spekle dan sistem laser ini juga dilengkapi kecerdasan buatan,” tulis Bulgarian Military, Selasa (12/9/2023). Penggunaan sistem laser ini cukup mudah dan hanya memakan waktu maksimal 5 menit.

Kehadiran fitur ini memastikan kaca kokpit pengebom Su-34 tetap dalam kondisi baik meskipun sering digunakan dalam operasi militer. Keretakan atau kerusakan kokpit pesawat timbul akibat muatan yang besar, perbedaan misi, ketinggian penerbangan, dan kecepatan terbang.

Menurut perwakilan Akademi Angkatan Udara Rusia, sistem diagnostik kaca kokpit baru tidak hanya mendeteksi retakan tetapi juga menghitung kemungkinan terjadinya retakan. Sistem ini juga menunjukkan di mana retakan paling mungkin muncul.

Sistem baru AI-ML yang disebut Spekle ini untuk menggantikan sistem otonom yang terintegrasi pada Su-57, yaitu Cockpit Monitoring System (CMS). Hal yang membedakan, CMS bekerja dengan menggunakan kombinasi sensor optik dan teknologi pencitraan termal.



Sensor ini terus memindai kaca kokpit untuk mencari kelainan atau perubahan suhu. Ketika retakan atau potensi retakan terdeteksi, sistem akan segera memperingatkan pilot dan kru darat, sehingga mereka dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Teknologi Barat juga mengenal sistem otonom yang memeriksa adanya retakan atau kemungkinan retak pada kaca kokpit pesawat tempur. Salah satu sistem tersebut adalah Cockpit Crack Detection System (CCDS) yang dikembangkan oleh perusahaan bernama XYZ Aerospace.
Deteksi Kerusakan Kokpit, Pengebom Su-34 Dibekali Fitur Khusus Spekle


CCDS menggunakan teknologi pencitraan canggih untuk memindai kaca kokpit untuk mencari tanda-tanda retakan atau potensi retakan. Sistem ini bekerja dengan memancarkan sinar laser ke permukaan kaca dan menganalisis pantulan untuk mengidentifikasi segala ketidakberesan.



Sistem ini diintegrasikan ke dalam berbagai model pesawat tempur, termasuk F-16 Fighting Falcon dan F-35 Lightning II. Ada juga Sistem Pemantauan Integritas Kaca (GIMS) dikembangkan oleh ABC Defense Technologies dan diterapkan pada pesawat tempur Eurofighter Typhoon dan Rafale.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dibantu Eropa, Diam-diam...
Dibantu Eropa, Diam-diam Ukraina Serang Rusia dari Luar Angkasa
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
Roket Rusia Angara-1.2...
Roket Rusia Angara-1.2 Bawa Perlengkapan Militer Melesat Menuju Antariksa
Gunakan Starlink, Elon...
Gunakan Starlink, Elon Musk Ancam Ukraina untuk Berhenti Perang
Komponen Roket Luar...
Komponen Roket Luar Angkasa Rusia Jatuh ke Bumi
Rusia Kembali Denda...
Rusia Kembali Denda Google karena Tidak Taat Aturan
China Sukses Menerbangkan...
China Sukses Menerbangkan Perdana Pesawat Listrik AS700D
Hasil Penyelidikan Kecelakaan...
Hasil Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Jeju Air Diumumkan, Ini Penyebab Utamanya
Bulan dalam Posisi Berbahaya,...
Bulan dalam Posisi Berbahaya, WMF Ungkap Masalahnya
Rekomendasi
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia, Bagai Langit dan Bumi?
Khalwat, Berduaan Bukan...
Khalwat, Berduaan Bukan Mahram Bentuk Kemungkaran yang Sering Diremehkan Wanita
Mengintip Serunya Momen...
Mengintip Serunya Momen Atlet Biliar Nomor 1 Dunia Fedor Gorst di Bekasi
Berita Terkini
Tangkap Tren di Kalangan...
Tangkap Tren di Kalangan Gen Z, LG Subscribe Makin Diminati di Korea Selatan
1 jam yang lalu
Israel Kenalkan Robdozer,...
Israel Kenalkan Robdozer, Robot Pembunuh Berteknologi AI
4 jam yang lalu
LG Smart Park, Pabrik...
LG Smart Park, Pabrik Futuristik yang Dilengkapi IoT, AI, Robot hingga 4IR
7 jam yang lalu
China Siap Lanjutkan...
China Siap Lanjutkan Misi Luar Angkasa Minggu ini
8 jam yang lalu
Diselimuti Jutaan Telur...
Diselimuti Jutaan Telur Raksasa, Gunung Berapi Bawah Laut Purba Ditemukan
16 jam yang lalu
Apa Itu Rumah Modular?...
Apa Itu Rumah Modular? Smart Cottage LG yang Jadi Tempat Tinggal Masa Depan Berteknologi Canggih
16 jam yang lalu
Infografis
Jenderal IRGC: Iran...
Jenderal IRGC: Iran Sudah Beli Jet Tempur Su-35 Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved