Siap-Siap! Google Akan Menggunakan AI untuk Hasilkan Musik dari Gelombang Otak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan (AI) terus berkembang. Kali ini Google bekerja sama dengan para peneliti Jepang untuk menghasilkan musik dari aktivitas otak manusia .
Caranya dengan menangkap gelombang otak manusia menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) dan direkonstruksi dengan model Google MusicLM .
Hal ini terungkap dalam makalah penelitian berjudul "Brain2Music: Merekonstruksi Musik dari Aktivitas Otak Manusia" (melalui ZDNet).
Dikutip dari Bgr.com, Rabu (9/8/2023), disebutkan bahwa dari 540 karya musik yang mencakup 10 genre berbeda dipilih secara acak dengan durasi masing-masing 15 detik.
Lima responden selanjutnya diminta mendengarkan klip musik tadi melalui earphone yang kompatibel dengan MRI. Selama itu, aktivitas otak mereka dipindai.
Lantas para peneliti memasukkan data ke MusicLM untuk merekonstruksi jenis musik yang terpapar ke pendengar. Hasilnya, musik yang muncul memiliki kemiripan dengan musik yang awalnya didengarkan oleh responden.
Namun, seperti kebanyakan model bahasa, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kendati demikian, sudah jelas bahwa AI dapat menggunakan aktivitas otak manusia secara efektif untuk menciptakan kembali suara yang didengar.
Caranya dengan menangkap gelombang otak manusia menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) dan direkonstruksi dengan model Google MusicLM .
Hal ini terungkap dalam makalah penelitian berjudul "Brain2Music: Merekonstruksi Musik dari Aktivitas Otak Manusia" (melalui ZDNet).
Dikutip dari Bgr.com, Rabu (9/8/2023), disebutkan bahwa dari 540 karya musik yang mencakup 10 genre berbeda dipilih secara acak dengan durasi masing-masing 15 detik.
Lima responden selanjutnya diminta mendengarkan klip musik tadi melalui earphone yang kompatibel dengan MRI. Selama itu, aktivitas otak mereka dipindai.
Lantas para peneliti memasukkan data ke MusicLM untuk merekonstruksi jenis musik yang terpapar ke pendengar. Hasilnya, musik yang muncul memiliki kemiripan dengan musik yang awalnya didengarkan oleh responden.
Namun, seperti kebanyakan model bahasa, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kendati demikian, sudah jelas bahwa AI dapat menggunakan aktivitas otak manusia secara efektif untuk menciptakan kembali suara yang didengar.
(msf)