Ilmuwan Temukan Molekul Pembunuh Sel Kanker, Mulai Diuji Coba pada Manusia
loading...

Di Indonesia pada 2020, kasus baru kanker sebanyak 396.314 dengan kematian sebesar 234.511 orang. (Foto: SINDOnews)
A
A
A
AMERIKA - Para ilmuwan terus berupaya menemukan formula terbaik untuk melawan kanker. Tak mudah memang menemukan obat kanker lantaran bukan penyakit tunggal yang bisa disembuhkan dengan satu jenis obat. Faktanya, jenis kanker sangat beragam dan pengobatan pada satu individu belum tentu efektif untuk individu lain.
Baru-baru ini, kelompok ilmuwan di City of Hope, salah satu organisasi penelitian dan perawatan kanker terbesar di AS, menciptakan molekul yang dijuluki sebagai 'holy grail' yang mampu membunuh sel kanker tanpa harus merusak sel-sel sehat.
Molekul berkode AOH1996 ini diklaim sebagai metode baru terapi kanker yang menargetkan dan membunuh protein proliferating cell nuclear antigen (PCNA), sekaligus memusnahkan semua tumor padat tanpa efek pada sel tubuh lainnya, dilansir dari Metro pada Jumat (4/8/2023).
Baca Juga: Aspirin Berpotensi Jadi Obat Kanker Payudara, Peneliti Lakukan Uji Coba
Molekul pembunuh kanker tersebut telah terbukti menghentikan pertumbuhan kanker pada hewan. Saat ini uji coba klinis Fase 1 sedang berlangsung pada manusia, dengan bentuk molekul dimodifikasi dalam bentuk pil. Diharapkan pil ini dapat mengobati kanker payudara, prostat, otak, ovarium, serviks, kulit dan paru-paru.
Baru-baru ini, kelompok ilmuwan di City of Hope, salah satu organisasi penelitian dan perawatan kanker terbesar di AS, menciptakan molekul yang dijuluki sebagai 'holy grail' yang mampu membunuh sel kanker tanpa harus merusak sel-sel sehat.
Molekul berkode AOH1996 ini diklaim sebagai metode baru terapi kanker yang menargetkan dan membunuh protein proliferating cell nuclear antigen (PCNA), sekaligus memusnahkan semua tumor padat tanpa efek pada sel tubuh lainnya, dilansir dari Metro pada Jumat (4/8/2023).
Baca Juga: Aspirin Berpotensi Jadi Obat Kanker Payudara, Peneliti Lakukan Uji Coba
Molekul pembunuh kanker tersebut telah terbukti menghentikan pertumbuhan kanker pada hewan. Saat ini uji coba klinis Fase 1 sedang berlangsung pada manusia, dengan bentuk molekul dimodifikasi dalam bentuk pil. Diharapkan pil ini dapat mengobati kanker payudara, prostat, otak, ovarium, serviks, kulit dan paru-paru.
Lihat Juga :