Ilmuwan AS Temukan Kaca LionGlass, 10 Kali Lebih Kuat dan Ramah Lingkungan
loading...

Para insinyur dari Universitas Negeri Pennsylvania (Penn State) berhasil mengembangkan LionGlass, jenis material kaca baru yang 10 kali lebih kuat. Foto/NewAtlas
A
A
A
WASHINGTON - Para insinyur dari Universitas Negeri Pennsylvania (Penn State) berhasil mengembangkan LionGlass, jenis material kaca baru yang 10 kali lebih kuat. LionGlass juga ramah lingkungan karena membutuhkan energi yang jauh lebih sedikit untuk proses pembuatannya.
Bentuk kaca yang paling umum menggunakan gelas soda kapur silikat dan untuk memproduksinya membutuhkan tungku yang mencapai suhu hingga 1.500 derajat celcius. Selain itu, gelas yang terbuat dari pasir kuarsa, abu soda, dan batu kapur, melepaskan CO2 saat dilelehkan.
Sekarang, para peneliti Penn State telah menemukan resep membuat gelas yang lebih ramah lingkungan untuk diproduksi, sekaligus lebih kuat yang disebut LionGlass. Kaca jenis baru ini mendapatkan kekuatan dengan menukar abu soda dan batu kapur dengan aluminium oksida atau senyawa besi.
Baca juga; ITB Ciptakan Panel Anti Peluru dari Serat Rami, Tahan Peluru Jarak 5 Meter
Jadi kandungan silika dapat bervariasi dari 40% sampai 90% berat. Mengganti karbonat tidak hanya mengurangi emisi langsungnya selama pencairan, tetapi juga menurunkan suhu yang diperlukan hingga 400 derajat celcius.
Bentuk kaca yang paling umum menggunakan gelas soda kapur silikat dan untuk memproduksinya membutuhkan tungku yang mencapai suhu hingga 1.500 derajat celcius. Selain itu, gelas yang terbuat dari pasir kuarsa, abu soda, dan batu kapur, melepaskan CO2 saat dilelehkan.
Sekarang, para peneliti Penn State telah menemukan resep membuat gelas yang lebih ramah lingkungan untuk diproduksi, sekaligus lebih kuat yang disebut LionGlass. Kaca jenis baru ini mendapatkan kekuatan dengan menukar abu soda dan batu kapur dengan aluminium oksida atau senyawa besi.
Baca juga; ITB Ciptakan Panel Anti Peluru dari Serat Rami, Tahan Peluru Jarak 5 Meter
Jadi kandungan silika dapat bervariasi dari 40% sampai 90% berat. Mengganti karbonat tidak hanya mengurangi emisi langsungnya selama pencairan, tetapi juga menurunkan suhu yang diperlukan hingga 400 derajat celcius.
Lihat Juga :