Banyak Kawin Silang, Gen Manusia Purba Afrika Paling Rumit
loading...

Ilustrasi Manusia Purba. FOTO/ Daily
A
A
A
NEW YORK - Klaim nenek moyang manusia adalah sisa-sisa gen manusia purba Neanderthal mengejutkan banyak pihak. Satu penemuan yang mengejutkan muncul dari pengurutan genom DNA manusia purba yaitu semua manusia di luar Afrika memiliki jejak DNA dalam genomnya yang tidak dimiliki oleh spesies kita. BACA JUGA - Hasil Riset Klaim Manusia Lebih Dekat dengan Gen Neanderthal
Seperti dilansir dari Daily Saint, Kira-kira enam miliar orang di Bumi yang leluhurnya bukan berasal dari Afrika mewarisi antara 1% dan 2% genom dari kerabat terdekat mereka yang sekarang telah punah: spesies Neanderthal. Orang-orang di Asia Timur dan Oseania juga mewarisi sejumlah kecil leluhur dari keluarga Denisovan, kerabat dekat dari Homo Sapiens. BACA JUGA - Jangankan Mama Muda, Setan pun Suka Goyang TikTok
Sekarang sebuah studi yang dipublikasikan di Science Advances menunjukkan bahwa manusia purba yang tinggal di Afrika mungkin juga telah mengalami kawin silang dengan para hominin purba. Mereka adalah spesies punah yang masih berkerabat dengan Homo Sapiens.
Perkawinan silang di luar Afrika terjadi setelah nenek moyang kita Homo Sapiens berkembang keluar dari Afrika menuju lingkungan baru. Di sanalah mereka berhubungan seks dengan spesies Neanderthal dan Denisovan.
Ini membawa kita pada penemuan baru. Studi genetik awal orang-orang dari seluruh dunia sebelumnya menunjukkan penyebaran kita saat ini merupakan hasil dari sebuah ekspansi tunggal manusia purba yang keluar dari Afrika sekitar 100.000 tahun lalu. Namun, identifikasi leluhur Neanderthal dan Denisovan pada orang-orang Eurasia modern merupakan hal yang rumit.
Kami masih berpikir bahwa mayoritas leluhur orang-orang yang tidak tinggal di Afrika saat ini, dengan presentase antara 92 hingga 98,5%, memang berasal dari ekspansi di luar Afrika. Tapi kami mengetahui sekarang bahwa sisanya berasal dari spesies purba yang leluhurnya telah meninggalkan Afrika ratusan atau ribuan tahun sebelumnya.
Seperti dilansir dari Daily Saint, Kira-kira enam miliar orang di Bumi yang leluhurnya bukan berasal dari Afrika mewarisi antara 1% dan 2% genom dari kerabat terdekat mereka yang sekarang telah punah: spesies Neanderthal. Orang-orang di Asia Timur dan Oseania juga mewarisi sejumlah kecil leluhur dari keluarga Denisovan, kerabat dekat dari Homo Sapiens. BACA JUGA - Jangankan Mama Muda, Setan pun Suka Goyang TikTok
Sekarang sebuah studi yang dipublikasikan di Science Advances menunjukkan bahwa manusia purba yang tinggal di Afrika mungkin juga telah mengalami kawin silang dengan para hominin purba. Mereka adalah spesies punah yang masih berkerabat dengan Homo Sapiens.
Perkawinan silang di luar Afrika terjadi setelah nenek moyang kita Homo Sapiens berkembang keluar dari Afrika menuju lingkungan baru. Di sanalah mereka berhubungan seks dengan spesies Neanderthal dan Denisovan.
Ini membawa kita pada penemuan baru. Studi genetik awal orang-orang dari seluruh dunia sebelumnya menunjukkan penyebaran kita saat ini merupakan hasil dari sebuah ekspansi tunggal manusia purba yang keluar dari Afrika sekitar 100.000 tahun lalu. Namun, identifikasi leluhur Neanderthal dan Denisovan pada orang-orang Eurasia modern merupakan hal yang rumit.
Kami masih berpikir bahwa mayoritas leluhur orang-orang yang tidak tinggal di Afrika saat ini, dengan presentase antara 92 hingga 98,5%, memang berasal dari ekspansi di luar Afrika. Tapi kami mengetahui sekarang bahwa sisanya berasal dari spesies purba yang leluhurnya telah meninggalkan Afrika ratusan atau ribuan tahun sebelumnya.
(wbs)