Survei: 45% Warganet Indonesia Ternyata Sudah Pernah Gunakan AI Seperti ChatGPT
loading...
![Survei: 45% Warganet...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2023/06/23/207/1135355/survei-45-warganet-indonesia-ternyata-sudah-pernah-gunakan-ai-seperti-chatgpt-nzf.webp)
Warganet di Indonesia cukup melek teknologi terbaru dan hampir 50 persen sudah berinteraksi dengan AI. Foto: dok ZDnet
A
A
A
JAKARTA - Walau ChatGPT masih relatif baru, tapi ternyata warganet Indonesia sudah banyak yang tahu. Bahkan, menggunakannya secara rutin untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Hal tersebut terlihat dalam laporan terbaru Populix “Unveiling the Tech Revolution: How Technology Reshapes the Future of Work”.
Dalam laporan itu disebutkan, 45% masyarakat saat ini sudah menggunakan platform berbasis AI untuk menunjang efektivitas pekerjaan. Antara lain ChatGPT (52%) dan Copy.ai (29%).
Platform AI itu banyak dipakai oleh masyarakat karena ada tools untuk bekerja (75%), banyak template untuk pekerjaan lainnya (53%), serta membantu mencari ide (44%).
Bahkan, penggunaan platform-platform tersebut juga diwajibkan oleh kantor, institusi, dan kampus untuk digunakan (26%).
Co-Founder dan CEO Populix Timothy Astandu menyebut bahwa mayoritas masyarakat Indonesia saat ini mampu memaksimalkan berbagai platform atau layanan di internet untuk memaksimalkan produktivitas.
“Dari hasil riset, diketahui bahwa bermodal internet warganet sudah bisa berkerja dari mana saja dengan mudah,” ungkap Timothy.
Laporan Populix tersebut juga menyebutkan platform produktivitas yang paling banyak digunakan warganet di Indonesia. Antara lain:
1. Zoom (77%)
2. Google Workspace (54%)
3. Microsoft Teams (30%)
4. Skype (24%).
Adapun platform yang banyak digunakan oleh perusahaan adalah Zoom (68%), Google Workspace (49%), Microsoft Teams (31%), dan Google Product (19%).
Untuk mengembangkan kemampuannya, warganet tidak ragu untuk mencari dan mengikuti pelatihan secara pribadi seperti pelatihan online (76%), pelatihan offline (54%), dan pelatihan yang dilakukan oleh komunitas (48%).
Ruangguru merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengikuti berbagai pelatihan (42%). Diikuti oleh Brainly (32%), Canva Design School (30%), dan Coursera (22%). Dengan budget yang dikeluarkan berkisar Rp50.000-Rp100.000 untuk setiap sesinya.
Diikuti dengan informasi dari teman dan keluarga (58%), dan LinkedIn (48%). Dengan situs pencari kerja yang banyak digunakan adalah Jobstreet.co.id (82%), LinkedIn (61%), Jobs.id (37%), Karir.com (29%), Glints.com (25%), Kalibrr.com (16%), dan JobsDB.com (15%).
Sebanyak 8 dari 10 masyarakat tertarik untuk mengikuti kegiatan yang dapat mendukung pengembangan keahlian seperti public speaking (46%), entrepreneurship (45%), digital marketing (44%), data analysis (42%), dan communicationskill(40%).
Hal tersebut terlihat dalam laporan terbaru Populix “Unveiling the Tech Revolution: How Technology Reshapes the Future of Work”.
Dalam laporan itu disebutkan, 45% masyarakat saat ini sudah menggunakan platform berbasis AI untuk menunjang efektivitas pekerjaan. Antara lain ChatGPT (52%) dan Copy.ai (29%).
Platform AI itu banyak dipakai oleh masyarakat karena ada tools untuk bekerja (75%), banyak template untuk pekerjaan lainnya (53%), serta membantu mencari ide (44%).
Bahkan, penggunaan platform-platform tersebut juga diwajibkan oleh kantor, institusi, dan kampus untuk digunakan (26%).
Co-Founder dan CEO Populix Timothy Astandu menyebut bahwa mayoritas masyarakat Indonesia saat ini mampu memaksimalkan berbagai platform atau layanan di internet untuk memaksimalkan produktivitas.
“Dari hasil riset, diketahui bahwa bermodal internet warganet sudah bisa berkerja dari mana saja dengan mudah,” ungkap Timothy.
Laporan Populix tersebut juga menyebutkan platform produktivitas yang paling banyak digunakan warganet di Indonesia. Antara lain:
1. Zoom (77%)
2. Google Workspace (54%)
3. Microsoft Teams (30%)
4. Skype (24%).
Adapun platform yang banyak digunakan oleh perusahaan adalah Zoom (68%), Google Workspace (49%), Microsoft Teams (31%), dan Google Product (19%).
Gen Z Ingin Public Speaking, Milenial Ingin Wiraswasta
Laporan tersebut juga menyebut bagaimana warganet sudah semakin terbiasa untuk melatih atau belajar skill baru lewat online. Gen Z disebut tertarik meningkatkan kemampuan di bidang public speaking, sedangkan milenial dan generasi tua lebih memilih meningkatkan kemampuan di bidang entrepreneurship.Untuk mengembangkan kemampuannya, warganet tidak ragu untuk mencari dan mengikuti pelatihan secara pribadi seperti pelatihan online (76%), pelatihan offline (54%), dan pelatihan yang dilakukan oleh komunitas (48%).
Ruangguru merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengikuti berbagai pelatihan (42%). Diikuti oleh Brainly (32%), Canva Design School (30%), dan Coursera (22%). Dengan budget yang dikeluarkan berkisar Rp50.000-Rp100.000 untuk setiap sesinya.
Mencari Kerja Secara Online
Survei tersebut juga mengungkapkan mayoritas 66% masyarakat mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dari situs pencari kerja.Diikuti dengan informasi dari teman dan keluarga (58%), dan LinkedIn (48%). Dengan situs pencari kerja yang banyak digunakan adalah Jobstreet.co.id (82%), LinkedIn (61%), Jobs.id (37%), Karir.com (29%), Glints.com (25%), Kalibrr.com (16%), dan JobsDB.com (15%).
Sebanyak 8 dari 10 masyarakat tertarik untuk mengikuti kegiatan yang dapat mendukung pengembangan keahlian seperti public speaking (46%), entrepreneurship (45%), digital marketing (44%), data analysis (42%), dan communicationskill(40%).
(dan)