Ilmuwan Jepang Ciptakan Manusia Kloning untuk Diproduksi Massal
loading...

Ilustrasi manusia buatan. Foto: Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah peneliti yang didanai World Economic Forum (WEF) di Jepang, berhasil membuat telur dan sperma manusia di lab, tanpa perlu reproduksi seksual manusia.
Telur dan sperma manusia yang tumbuh di lab ini, kemudian akan berkembang dalam rahim buatan dan melahirkan. Manusia kloning ini juga akan diproduksi secara massal.
Profesor Katsuhiko Hayashi, ilmuwan Jepang dari Universitas Kyushu mengatakan, pihaknya telah melakukan uji coba pada tikus dan dalam lima tahun kedepan akan membuat replika pada manusia.
"Tetapi ada kekhawatiran etis, karena itu berarti wanita dari segala usia, termasuk gadis per puber, bisa melahirkan," katanya, dikutip dari The People Voice, Minggu (11/6/2023).
Yang mengejutkan lagi, bayi itu juga dapat dirancang memiliki sifat-sifat tertentu menggunakan alat pengeditan gen, memberi jalan pada gagasan tentang anak yang sempurna yang diasumsikan.
Menurut WEF, kemanusiaan akan lebih siap untuk menghadapi tantangan masa depan jika anak-anak yang belum lahir menjalani pengeditan gen untuk memastikan mereka bebas dari penyakit dan disabilitas.
"WEF meletakkan dasar untuk mengambil alih setiap aspek kehidupan kita," tukasnya.
Telur dan sperma manusia yang tumbuh di lab ini, kemudian akan berkembang dalam rahim buatan dan melahirkan. Manusia kloning ini juga akan diproduksi secara massal.
Profesor Katsuhiko Hayashi, ilmuwan Jepang dari Universitas Kyushu mengatakan, pihaknya telah melakukan uji coba pada tikus dan dalam lima tahun kedepan akan membuat replika pada manusia.
"Tetapi ada kekhawatiran etis, karena itu berarti wanita dari segala usia, termasuk gadis per puber, bisa melahirkan," katanya, dikutip dari The People Voice, Minggu (11/6/2023).
Yang mengejutkan lagi, bayi itu juga dapat dirancang memiliki sifat-sifat tertentu menggunakan alat pengeditan gen, memberi jalan pada gagasan tentang anak yang sempurna yang diasumsikan.
Menurut WEF, kemanusiaan akan lebih siap untuk menghadapi tantangan masa depan jika anak-anak yang belum lahir menjalani pengeditan gen untuk memastikan mereka bebas dari penyakit dan disabilitas.
"WEF meletakkan dasar untuk mengambil alih setiap aspek kehidupan kita," tukasnya.
(san)