Bendungan Pembangkit Listrik Peninggalan Uni Soviet di Ukraina Hancur

Selasa, 06 Juni 2023 - 20:41 WIB
loading...
Bendungan Pembangkit...
Bendungan Kakhovka dekat Kherson Ukraina hancur. FOTO/ EURACTIV
A A A
JAKARTA - Bendungan pembangkit listrik tenaga air era Uni Soviet di Ukraina selatan yang dikuasai Rusia dilaporkan hancur pada Selasa (6/6/2023). Insiden ini terjadi saat Ukraina mulai mengintensifkan operasi serangan balasan berskala besar.



Insiden itu membuat Moscow dan Kiev sekali lagi saling menyalahkan sebagai dalang yang bertanggung jawab.

Bendungan Kakhovka dekat Kherson adalah bukti lain dari kejahatan yang dilakukan oleh 'teroris' Rusia, kata Kepala Staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak melalui Telegram.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga sependapat dengan Yermak yang menuduh Rusia bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut.

"Tindakan merusak bendungan berarti memicu 'bencana' skala besar," tegasnya seperri dilansir dari BBC News, Selasa (6/6/2023).

Sementara itu, kepala administrasi kota Nova Kakhovka yang didukung Moskow, Vladimir Leontiev, mengklaim bahwa daerah aliran sungai sengaja diledakkan oleh tentara Ukraina dan menghancurkan katup gerbang bendungan, menyebabkan aliran air yang tidak terkendali di seluruh zona perang dan kenaikan jangka pendek. dalam kadar air.

“Pembenahan bendungan itu tidak mungkin dalam waktu singkat karena ledakannya membuat strukturnya berlubang,” jelasnya.

Beberapa desa dilaporkan terendam banjir sehingga memaksa warga untuk segera dievakuasi.

Bendungan Kakhovka setinggi 30 meter, sepanjang 3,2 kilometer (km) telah berada di bawah kendali Rusia sejak invasi ke Ukraina dimulai pada Februari 2022.

Bendungan ini memasok air ke Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Kremlin pada 2014, dan Zaporizhzhia fasilitas nuklir. Insiden tersebut diduga tidak menimbulkan ancaman terhadap keselamatan nuklir.

Dibangun di atas Sungai Dnipro pada tahun 1956 selama era Soviet. Sebagian strukturnya terbuat dari beton dan tanah. Salah satu infrastruktur terbesar dari jenisnya di Ukraina. Ia menampung sekitar 18 kilometer kubik air yang setara dengan Great Salt Lake di Utah, Amerika Serikat (AS).
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
Ilmuwan Klaim Temukan...
Ilmuwan Klaim Temukan Bukti Keberadaan Alien
Lomba Balap Sperma untuk...
Lomba Balap Sperma untuk Tes Kesuburan Siap Digelar di AS
Chip Nubbin Siap Bawa...
Chip Nubbin Siap Bawa Manusia Masuk ke Dimensi Alam Tak Kasat Mata
Bukti Terkuat Adanya...
Bukti Terkuat Adanya Kehidupan di Luar Bumi Ditemukan
Jawaban Kenapa Kucing...
Jawaban Kenapa Kucing Berwarna Oranye Punya Banyak Kelebihan Akhirnya Terungkap
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan...
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan Hidup-hidup untuk Pertama Kalinya
Ilmuwan Gunakan AI untuk...
Ilmuwan Gunakan AI untuk Bicara dengan Lumba-lumba
Rekomendasi
Prabowo Berduka atas...
Prabowo Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus: Pesanmu Jaga Bhinneka Tunggal Ika Membekas di Hati
Dibantu China, Nissan...
Dibantu China, Nissan Bakal Balik ke Rusia
Hari Konsumen Nasional...
Hari Konsumen Nasional 2025, Perjalanan Keluarga Menemukan Makna
Berita Terkini
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
1 jam yang lalu
Capek Antre Tiket Bus?...
Capek Antre Tiket Bus? Platform Ini Ubah Perjalananmu Jadi Lebih Asyik dan Hemat
14 jam yang lalu
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
17 jam yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
1 hari yang lalu
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
1 hari yang lalu
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
1 hari yang lalu
Infografis
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Terancam Kehilangan Masa Depan di AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved