Twitter Akhirnya Keluar dari Kode Disinformasi Uni Eropa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Twitter mengkonfirmasi pihaknya telah meninggalkan kode disinformasi UE, pakta sukarela yang dikelompokkan bersama-sama platform sosial utama, seperti Meta, Google, Twitter, Microsoft dan Tiktok.
Komisaris Industri Uni Eropa, Thierry Breton mengatakan, sejak diluncurkan pada 2018, kode praktik UE tentang disinformasi menghitung hampir tiga lusin penandatangan termasuk Giants di sektor ini.
"Ini juga mencakup platform yang lebih kecil, serta pengiklan dan pemeriksa fakta dan organisasi non-pemerintah," tulis laman Gadgets360, dikutip Minggu (28/5/2023).
Kode ini ditulis oleh para pemain industri dan berisi lebih dari tiga lusin janji, seperti kerja sama yang lebih baik dengan pemeriksa fakta, dan tidak mempromosikan aktor yang mendistribusikan disinformasi.
"Anda dapat berlari, tetapi Anda tidak dapat bersembunyi. Di luar komitmen sukarela, memerangi informasi disinformasi akan menjadi kewajiban hukum berdasarkan DSA (Hukum Layanan Digital) pada 25 Agustus," jelasnya.
Sejak membeli Twitter enam bulan lalu, miliarder Elon Musk telah melonggarkan moderasi konten yang bermasalah, yang tampaknya telah memperkuat suara-suara propagator disinformasi terkenal pada platform.
"Jika (Elon Musk) tidak menganggap serius kode itu, maka lebih baik dia berhenti," tukasnya.
Komisaris Industri Uni Eropa, Thierry Breton mengatakan, sejak diluncurkan pada 2018, kode praktik UE tentang disinformasi menghitung hampir tiga lusin penandatangan termasuk Giants di sektor ini.
"Ini juga mencakup platform yang lebih kecil, serta pengiklan dan pemeriksa fakta dan organisasi non-pemerintah," tulis laman Gadgets360, dikutip Minggu (28/5/2023).
Kode ini ditulis oleh para pemain industri dan berisi lebih dari tiga lusin janji, seperti kerja sama yang lebih baik dengan pemeriksa fakta, dan tidak mempromosikan aktor yang mendistribusikan disinformasi.
"Anda dapat berlari, tetapi Anda tidak dapat bersembunyi. Di luar komitmen sukarela, memerangi informasi disinformasi akan menjadi kewajiban hukum berdasarkan DSA (Hukum Layanan Digital) pada 25 Agustus," jelasnya.
Sejak membeli Twitter enam bulan lalu, miliarder Elon Musk telah melonggarkan moderasi konten yang bermasalah, yang tampaknya telah memperkuat suara-suara propagator disinformasi terkenal pada platform.
"Jika (Elon Musk) tidak menganggap serius kode itu, maka lebih baik dia berhenti," tukasnya.
(san)