Mengenal Wannacry, Salah Satu Ransomware Paling Berbahaya di Dunia

JAKARTA - Salah satu ransomware paling berbahaya di dunia adalah WannaCry. WannaCry muncul pada bulan Mei 2017 dan menyerang ribuan perangkat komputer di seluruh dunia.



Ransomware ini memanfaatkan kerentanan di dalam sistem operasi Windows yang belum diperbarui, dan kemudian mengenkripsi file-file penting di komputer yang terinfeksi.

Setelah mengenkripsi file, WannaCry menampilkan pesan tebusan yang meminta pembayaran dalam bentuk bitcoin agar file dapat dikembalikan.

Ransomware ini menyebar dengan cepat melalui jaringan komputer, termasuk melalui eksploitasi kerentanan yang belum diperbaiki dan metode penyebaran lainnya.

WannaCry sangat berbahaya karena dampaknya yang luas dan efeknya terhadap banyak organisasi dan individu di seluruh dunia.

Beberapa institusi yang terkena dampak WannaCry termasuk rumah sakit, perusahaan besar, dan lembaga pemerintah.

Selain WannaCry, ada juga beberapa ransomware lainnya yang dianggap berbahaya, seperti NotPetya, Locky, Ryuk, dan GandCrab.

Tingkat keberbahayaan ransomware dapat bervariasi dari waktu ke waktu, dengan ancaman baru yang terus muncul seiring perkembangan teknologi dan taktik yang digunakan oleh para penyerang.

Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga keamanan sistem, memperbarui perangkat lunak dengan patch terbaru, dan memiliki tindakan pencegahan yang kuat untuk melindungi diri dari serangan ransomware dan jenis serangan siber lainnya.