World Wide Web, Platform Gratisan Pertama Penjelajah Internet

JAKARTA - World Wide Web atau biasa disingkat WWW sudah sangat umum digunakan oleh publik ketika ingin mengakses sebuah situs. Melalui WWW pengguna bisa mengakses alamat website yang terhubung ke komputer lokal melalui internet.

Teknologi ini sudah banyak membawa perubahan dalam kehidupan manusia. Tak disadari bahwa usia WWW sudah 30 tahun pada tanggal 30 April 2023 kemarin. Sebelum sukses seperti sekarang, WWW tentunya punya kisah yang menarik untuk dikenang.

Pada tahun 1993 silam, CERN (Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir) merilis perangkat lunak yang disebut W3 ke domain publik. Keputusan ini menjadi tonggak dasar revolusi teknologi di zaman modern.



Awalnya platform W3 pertama kali diusulkan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1989 sebagai sistem manajemen informasi yang berdasarkan koneksi antara potongan informasi yang ada. Kemudian pada tahun 1990, sistem hypertext dibuat pada mesin NeXT.

Tak butuh waktu lama hypertext langsung populer di kalangan organisasi ilmiah dan pendidikan di luar CERN. Salah satu kunci suksesnya W3 karena platform tersebut tersedia secara cuma-cuma alias gratis, sebagaimana dilansir dari TechSpot, Jumat (5/5/2023).

Setelah meraih sukses besar, CERN akhirnya merilis dokumen internal yang menandai status domain publik World Wide Web tahun 1993. Proyek W3 ini disebut sebagai sistem informasi jaringan komputer global. Teknologi ini juga merupakan bagian dari sistem kolaborasi perangkat keras, software, atau bahkan lokasi fisik.

Pada dokumen tersebut dijelaskan bahwa akses informasi melalui W3 dilakukan melalui model hypertext pada jaringan worldwide yang dirancang untuk beroperasi pada format informasi dan sistem operasi klien.



Keputusan CERN untuk melakukan rilis publik tahun 1993 merupakan hal terbaik dari proyek W3. Kolaborasi terbuka dan prinsip berbagi informasi platform W3 masih hidup sampai sekarang.

Meskipun kenyataannya kini WWW sudah berubah signifikan, web masih menjadi sumber informasi harian utama bagi lebih dari 5 miliar orang. Jumlah ini sekitar dua per tiga dari populasi global yang tetap mengandalkan internet di berbagai bidang, seperti penelitian, industri, komunikasi, dan hiburan.