Ikuti Tantangan TikTok Minum 14 Pil Benadryl, Bocah Laki-laki di AS Tewas

JAKARTA - Seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun, bernama Jacob Stevens dari Ohio, Amerika Serikat (AS), tewas usai mengikuti tantangan TikTok meminum sebanyak 14 pil Benadryl, obat alergi antihistamin.

Tantangan meminum obat melebihi dosis membahayakan itu, dilakukan untuk menginduksi halusinasi. Setelah itu, mereka memposting video pengalaman mereka, di media sosial TikTok.

Tetapi nahas, seorang bocah laki-laki di AS tewas usai menenggak sebanyak 14 butir Benadryl. Peristiwa ini pun langsung membuat heboh, dan semakin menguatkan Dewan Negara Bagian AS Montana melarang TikTok.



Dilansir News, tantangan berbahaya dari TikTok itu telah menjadi trend sejak 2022. Akibat tantangan berbahaya ini, sejumlah remaja di Australia terpaksa harus mendapat perawatan serius di rumah sakit.

"Tragisnya, setelah enam hari mendapatkan perawatan, pihak keluarganya harus menerima kabar buruk bahwa jiwa korban tidak bisa diselamatkan, karena fungsi otaknya telah berhenti," katanya, dikutip Rabu (20/4/2023).

Ayah korban, Justin kemudian membagikan foto anaknya yang tewas di rumah sakit. Dia sengaja membagikan foto anaknya yang mengenaskan itu, sebagai peringatan kepada orang tua dan remaja tentang bahaya TikTok.

"Itu terlalu banyak untuk tubuhnya," katanya, melansir ABC 6.

Lebih jauh, Justin dan keluarga mendorong politisi lokal untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar anak-anak lain tidak mengikuti tantangan mematikan seperti anaknya itu.



Dia juga menyarankan untuk memberlakukan pembatasan usia untuk membuat akun di TikTok, memaksa pengguna untuk memberikan identifikasi sebelum diizinkan pada platform.

Administrasi Makanan dan Obat -obatan AS akhirnya mengeluarkan peringatan tentang bahaya berpartisipasi dalam "Tantangan Benadryl" dan mengetahui laporan tentang remaja yang berakhir di ruang gawat darurat dan tewas itu.

"Mengambil dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan dari Obat Alergi (OTC) Obat Alergi (Benadryl) dapat menyebabkan masalah jantung, kejang, koma, atau bahkan kematian yang serius," ungkap FDA.