Kecerdasan Buatan Tipu Banyak Orang dengan Lagu Palsu Drake dan The Weeknd
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kecerdasan buatan menunjukkan betapa mudahnya banyak orang ditipu dengan kemampuannya yang unik.Kali ini lagu palsu bikin banyak orang tertipu.
Tech Crunch melaporkan sebuah lagu berjudul Heart on My Sleeve didengarkan 250.000 kali di Spotify. Bahkan jumlahnya meningkat berlipat-lipat di TikTok. Tercatat ada lebih dari 10 juta kali lagu tersebut disiarkan di TikTok.
Lagu itu mencuri perhatian karena memang menghadirkan kolaborasi penyanyi yang sangat unik yakni Drake dan The Weeknd. Kedua penyanyi dari Kanada tersebut dikenal dengan musikalitas yang tinggi di ranah musik RNB.
Tidak heran jika lagu Heart on My Sleeve langsung bikin geger. Masalahnya adalah lagu tersebut sama sekali tidak dinyanyikan oleh Drake dan The Weeknd.
"Seorang musisi dengan nama akun "ghostwriter" membuat lagu itu dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan," terang Tech Crunch.
Drake dan The Weeknd belum menanggapi keberadaan lagu tersebut. Hanya saja beberapa musisi memang banyak mengeluhkan keberadaan teknologi kecerdasan buatan yang kerap memalsukan suara mereka.
Salah satunya Drake yang mengatakan AI adalah bentuk penipuan yang tidak bisa diterima. Pasalnya dia pernah jadi korban penipuan AI ketika salah seorang kreator konten membuat video dirinya yang dihasilkan dari AI menyanyikan lagu milik orang lain.
"Ini adalah penipuan tergila dari kecerdasan buatan," tulis Drake lewat akun Instagram miliknya.
Tidak hanya Drake, pada 2020 penyanyi Jay-Z juga pernah menggugat YouTube karena membiarkan video-video dirinya yang dibuat dari kecerdasan buatan beredar di platform tersebut. Hanya saja YouTube justru kembali memulihkan video-video tersebut.
Dan minggu lalu, hal yang sama terjadi pada Eminem; UMG, yang mewakili kedua rapper ini, mengeluarkan teguran hak cipta atas video YouTube buatan AI yang menampilkan Eminem menyanyi rap tentang kucing.
Disebutkan Tech Crunch pelanggaran tersebut terjadi karena peraturan hak cipta tidak memiliki pedoman khusus mengenai AI generatif. bahkan di negara hukum yang ada, parodi transformatif masih diperbolehkan.
UMG baru-baru ini mengambil langkah-langkah untuk mencegah proliferasi musik buatan AI yang meretas artis rekamannya. Menurut laporan Financial Times, UMG meminta layanan streaming seperti Spotify untuk mencegah perusahaan AI menggunakan musiknya untuk melatih model mereka.
"Kami memiliki tanggung jawab moral dan komersial kepada artis kami untuk bekerja mencegah penggunaan musik mereka yang tidak sah dan menghentikan platform dari menelan konten yang melanggar hak artis dan pencipta lainnya," kata perwakilan UMG dalam sebuah pernyataan.
Perwakilan tersebut mengatakan bahwa kebangkitan musik yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan menimbulkan pertanyaan tentang sisi sejarah mana yang diinginkan oleh semua pemangku kepentingan dalam ekosistem musik.
"Sisi artis, penggemar, dan ekspresi kreatif manusia, atau sisi kepalsuan yang dalam," tegas UMG.
Tech Crunch melaporkan sebuah lagu berjudul Heart on My Sleeve didengarkan 250.000 kali di Spotify. Bahkan jumlahnya meningkat berlipat-lipat di TikTok. Tercatat ada lebih dari 10 juta kali lagu tersebut disiarkan di TikTok.
Lagu itu mencuri perhatian karena memang menghadirkan kolaborasi penyanyi yang sangat unik yakni Drake dan The Weeknd. Kedua penyanyi dari Kanada tersebut dikenal dengan musikalitas yang tinggi di ranah musik RNB.
Tidak heran jika lagu Heart on My Sleeve langsung bikin geger. Masalahnya adalah lagu tersebut sama sekali tidak dinyanyikan oleh Drake dan The Weeknd.
"Seorang musisi dengan nama akun "ghostwriter" membuat lagu itu dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan," terang Tech Crunch.
Drake dan The Weeknd belum menanggapi keberadaan lagu tersebut. Hanya saja beberapa musisi memang banyak mengeluhkan keberadaan teknologi kecerdasan buatan yang kerap memalsukan suara mereka.
Salah satunya Drake yang mengatakan AI adalah bentuk penipuan yang tidak bisa diterima. Pasalnya dia pernah jadi korban penipuan AI ketika salah seorang kreator konten membuat video dirinya yang dihasilkan dari AI menyanyikan lagu milik orang lain.
"Ini adalah penipuan tergila dari kecerdasan buatan," tulis Drake lewat akun Instagram miliknya.
Tidak hanya Drake, pada 2020 penyanyi Jay-Z juga pernah menggugat YouTube karena membiarkan video-video dirinya yang dibuat dari kecerdasan buatan beredar di platform tersebut. Hanya saja YouTube justru kembali memulihkan video-video tersebut.
Dan minggu lalu, hal yang sama terjadi pada Eminem; UMG, yang mewakili kedua rapper ini, mengeluarkan teguran hak cipta atas video YouTube buatan AI yang menampilkan Eminem menyanyi rap tentang kucing.
Disebutkan Tech Crunch pelanggaran tersebut terjadi karena peraturan hak cipta tidak memiliki pedoman khusus mengenai AI generatif. bahkan di negara hukum yang ada, parodi transformatif masih diperbolehkan.
UMG baru-baru ini mengambil langkah-langkah untuk mencegah proliferasi musik buatan AI yang meretas artis rekamannya. Menurut laporan Financial Times, UMG meminta layanan streaming seperti Spotify untuk mencegah perusahaan AI menggunakan musiknya untuk melatih model mereka.
"Kami memiliki tanggung jawab moral dan komersial kepada artis kami untuk bekerja mencegah penggunaan musik mereka yang tidak sah dan menghentikan platform dari menelan konten yang melanggar hak artis dan pencipta lainnya," kata perwakilan UMG dalam sebuah pernyataan.
Perwakilan tersebut mengatakan bahwa kebangkitan musik yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan menimbulkan pertanyaan tentang sisi sejarah mana yang diinginkan oleh semua pemangku kepentingan dalam ekosistem musik.
"Sisi artis, penggemar, dan ekspresi kreatif manusia, atau sisi kepalsuan yang dalam," tegas UMG.
(wsb)