JSWT Temukan Planet Alien Seukuran Bumi di Sistem Bintang Trappist-1
loading...
JSWT temukan planet alien seukuran bumi di sistem bintang Trappist-1. Foto: Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Jamas Webb Space Telescope (JSWT) berhasil menampilkan potret planet alien seukuran bumi sistem bintang Trappist-1. Planet ini berjarak 40 tahun cahaya dari bumi.
Seperti dilansir dari Physics Astronomy, JWST dirancang untuk mempelajari cahaya inframerah dari objek jauh di alam semesta, seperti galaksi, bintang, dan planet.
"Salah satu tujuan utamanya adalah untuk mengkarakterisasi atmosfer planet ekstrasurya, terutama yang memiliki ukuran dan suhu yang mirip dengan bumi," katanya, dikutip Rabu (29/3/2023).
Salah satu target paling menarik untuk JWST adalah sistem Trappist-1, sekelompok tujuh planet seukuran bumi yang mengorbit bintang kerdil merah yang berjarak sekitar 40 tahun cahaya dari bumi.
"Tiga dari planet ini terletak di zona layak huni bintang, tempat air cair bisa ada di permukaannya," sambungnya.
Sistem Trappist-1 adalah laboratorium unik untuk mempelajari bagaimana kondisi lingkungan yang berbeda muncul di dunia berbatu, dan bagaimana mereka dapat mendukung kehidupan.
Dari tujuh planet itu, yang menjadi fokus mengamatan JWST adalah Trappist-1b. Planet ini memiliki suhu panas dan dapat menyelesaikan satu orbit mengelilingi bintangnya hanya dalam 1,5 hari.
Planet ini juga menerima radiasi empat kali lebih banyak dari bumi dari matahari. Trappist-1b juga tidak memiliki atmosfer kaya hidrogen yang tebal, tetapi memiliki molekul yang lebih berat, seperti karbon dioksida atau air.
"Para peneliti menemukan bahwa Trappist-1b memiliki suhu permukaan sekitar 230 derajat celcius (446 derajat Fahrenheit), dan memancarkan cahaya inframerah hampir sebanyak benda hitam," sambungnya.
Trappist-1b juga tidak memiliki atmosfer sama sekali. Planet ini diduga telah kehilangan atmosfer aslinya dari waktu ke waktu, karena erosi oleh angin bintang dan suar. Meski demikian, temuan planet ini cukup menarik.
Seperti dilansir dari Physics Astronomy, JWST dirancang untuk mempelajari cahaya inframerah dari objek jauh di alam semesta, seperti galaksi, bintang, dan planet.
"Salah satu tujuan utamanya adalah untuk mengkarakterisasi atmosfer planet ekstrasurya, terutama yang memiliki ukuran dan suhu yang mirip dengan bumi," katanya, dikutip Rabu (29/3/2023).
Baca Juga :
Ilmuwan NASA Yakin Jupiter Jadi Sarang Alien
Salah satu target paling menarik untuk JWST adalah sistem Trappist-1, sekelompok tujuh planet seukuran bumi yang mengorbit bintang kerdil merah yang berjarak sekitar 40 tahun cahaya dari bumi.
"Tiga dari planet ini terletak di zona layak huni bintang, tempat air cair bisa ada di permukaannya," sambungnya.
Sistem Trappist-1 adalah laboratorium unik untuk mempelajari bagaimana kondisi lingkungan yang berbeda muncul di dunia berbatu, dan bagaimana mereka dapat mendukung kehidupan.
Dari tujuh planet itu, yang menjadi fokus mengamatan JWST adalah Trappist-1b. Planet ini memiliki suhu panas dan dapat menyelesaikan satu orbit mengelilingi bintangnya hanya dalam 1,5 hari.
Planet ini juga menerima radiasi empat kali lebih banyak dari bumi dari matahari. Trappist-1b juga tidak memiliki atmosfer kaya hidrogen yang tebal, tetapi memiliki molekul yang lebih berat, seperti karbon dioksida atau air.
"Para peneliti menemukan bahwa Trappist-1b memiliki suhu permukaan sekitar 230 derajat celcius (446 derajat Fahrenheit), dan memancarkan cahaya inframerah hampir sebanyak benda hitam," sambungnya.
Trappist-1b juga tidak memiliki atmosfer sama sekali. Planet ini diduga telah kehilangan atmosfer aslinya dari waktu ke waktu, karena erosi oleh angin bintang dan suar. Meski demikian, temuan planet ini cukup menarik.
(san)
Lihat Juga :
