Dianggap Membahayakan Manusia, Swedia Izinkan Perburuan Kucing Lynx

Minggu, 12 Maret 2023 - 11:09 WIB
loading...
Dianggap Membahayakan...
Kucing Lynx diizinkan untuk diburu walau keadaanya terancam punah. FOTO/ TC
A A A
Swedia izinkan kucing langka Lynx untuk diburu di alam liar. Sikap tersebut dinilai tidak bijak karena populasi spesies kucing besar tersebut telah menurun drastis di Eropa.

BACA JUGA - 5 Mitos tentang Kucing, termasuk Kucing Rumahan Jarang Sakit

Seperti dilansir dari The Guardian, administrator Swedia mengizinkan pembantaian 201 ekor kucing lynx pada Maret 2023.

Jumlah tersebut bertambah dua kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah beralasan kebijakan itu perlu diambil untuk “menyelamatkan ekosistem”.

Namun alasan tersebut tak dapat diterima oleh pelestari dan aktivis satwa liar dunia.

Mereka menilai spesies kucing tersebut tak berbahaya bagi manusia maupun ternak. Aktivis satwa menuding tindakan pemerintah Swedia hanya untuk menarik minat turis atau para pemburu untuk bersenang-senang di negara tersebut.

Sejumlah pihak bahkan menyebut kucing lynx sudah di ambang kepunahan, oleh karenanya konservasionis telah mengingatkan bahwa populasi lynx di Eropa mulai langka.

Hasil penelitian menyebut Kucing Lynx di Prancis rendah keragaman genetiknya, sehingga bisa terancam punah total pada 30 tahun ke depan. Kucing Lynx sendiri tersebar di Eurasia, namun karena berbagai faktor seperti kurang makanan, hilang habitat, hingga banyaknya perburuan membuat populasi kucing Lynx makin menipis dan terancam punah.

Saat ini diperkirakan ada 1.450 kucing Lynx di seluruh Swedia, jumlah ini 300 kali lebih sedikit dari jumlah populasi 10 tahun lalu, padahal kucing Lynx tidak menimbulkan bahaya apapun untuk manusia.

“Perburuan dan pembantaian kucing Lynx ini tidak ada hubungannya dengan risiko bahaya kucing Lynx untuk manusia. Perburuan ini hanya untuk kesenangan saja, bagi mereka, kulit kucing Lynx adalah menarik” tutur Asosiasi Pemburu Swedia Henrik Falk.

Perburuan kucing Lynx dilakukan di musim kawin, ketika bulu mereka jadi sangat tebal dan ini seolah sangat menarik bagi para pemburu.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
Ilmuwan Klaim Temukan...
Ilmuwan Klaim Temukan Bukti Keberadaan Alien
Lomba Balap Sperma untuk...
Lomba Balap Sperma untuk Tes Kesuburan Siap Digelar di AS
Chip Nubbin Siap Bawa...
Chip Nubbin Siap Bawa Manusia Masuk ke Dimensi Alam Tak Kasat Mata
Bukti Terkuat Adanya...
Bukti Terkuat Adanya Kehidupan di Luar Bumi Ditemukan
Jawaban Kenapa Kucing...
Jawaban Kenapa Kucing Berwarna Oranye Punya Banyak Kelebihan Akhirnya Terungkap
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan...
Cumi-cumi Raksasa Dipertontonkan Hidup-hidup untuk Pertama Kalinya
Ilmuwan Gunakan AI untuk...
Ilmuwan Gunakan AI untuk Bicara dengan Lumba-lumba
Rekomendasi
5 Alasan Presiden Erdogan...
5 Alasan Presiden Erdogan Sebut Masjid Al Aqsa sebagai Garis Merah bagi Turki
Trump Akan Akui Crimea...
Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia untuk Akhiri Perang Ukraina
Menteri Malaysia Diolok-olok...
Menteri Malaysia Diolok-olok karena Berikan Suvenir kepada Presiden China di Tempat Parkir Bawah Tanah
Berita Terkini
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
23 menit yang lalu
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
3 jam yang lalu
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
9 jam yang lalu
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
10 jam yang lalu
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Sabtu 10 April 2025, Klaim Sekarang!
22 jam yang lalu
Spesies Serangga Baru...
Spesies Serangga Baru Ditemukan, Dinamai Singapura
22 jam yang lalu
Infografis
Kocak! Trump Terapkan...
Kocak! Trump Terapkan Tarif di Kepulauan Tak Dihuni Manusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved