5 Fakta Metaverse, Proyek Facebook yang Sempat Ditentang AS

Selasa, 07 Maret 2023 - 19:15 WIB
loading...
5 Fakta Metaverse, Proyek Facebook yang Sempat Ditentang AS
Metaverse masih dikembangkan, tapi tidak lagi jadi fokus utama Facebook. Foto: dok Meta
A A A
JAKARTA - Metaverse merupakan salah satu proyek besar yang dikembangkan oleh bos Facebook , Mark Zuckerberg. Namun, proyek yang menawarkan teknologi masa depan ini tengah tersendat.

Metaverse adalah dunia virtual dimana manusia bisa muncul dalam bentuk avatar dan bersosialisasi tanpa adanya gangguan secara fisik. Dunia virtual itu yang jadi fokus utama Facebook saat ini untuk menciptakan pengalaman baru dalam menggunakan sosial media.

Sayangnya, ada banyak masalah dalam pengembangannya. Mulai masalah kerugian besar hingga sorotan dari pihak kehakiman AS yang membuat banyak orang tak lagi berharap pada proyek ini.

Berikut lima fakta metaverse, proyek besar Mark Zuckerberg :

1. Diciptakan di 2021


Dilansir dari laman About Facebook, di Connect 2021, CEO Mark Zuckerberg memperkenalkan Meta dan akan berfokus pada metaverse yang akan membantu orang terhubung, menemukan komunitas, dan mengembangkan bisnis.

Rencananya, metaverse ini akan memberi pengalaman menggunakan sosial media yang diperluas menjadi dunia 3D atau diproyeksikan ke dunia fisik.
Ini adalah evolusi berikutnya dalam rangkaian panjang teknologi sosial dan mengantarkan babak baru bagi Facebook.

2. Membuat Induk Facebook Rugi


Namun, rencana membuat metaverse ini terdapat halangan besar. Salah satunya adalah Facebook mengalami kerugian besar. Facebook telah menghabiskan banyak dana untuk mendanai teknologi VR terbarunya yang sampai saat ini masih belum jelas bagaimana perkembangannya.

Dilansir dari Kotaku, perusahaan tersebut mengkonfirmasi kehilangan lebih dari USD4 miliar untuk VR dan pengembangan metaverse pada kuartal terakhir pada 2022.

Secara total, perusahaan telah kehilangan lebih dari USD13 miliar pada 2022. Hingga kini masih belum banyak yang dapat ditampilkan oleh teknologi baru tersebut.

Reality Labs dikabarkan mengalami kerugian USD3,6 miliar pada kuartal III-2022. Ini bukan pertama kalinya divisi virtual Meta itu merugi karena Reality Labs juga tercatat merugi USD2,9 miliar pada periode tiga bulan pertama di 2022.

3. Proyek Masih Tetap Dilanjutkan


Meski mengalami kerugian dan belum sepenuhnya bangkit, CEO Meta Mark Zuckerberg justru menyebut tahun 2023 akan menjadi tahun yang "seru" bagi Reality Labs.

Pasalnya, divisi VR Meta itu bakal kembali meluncurkan perangkat virtual reality (VR) bikinannya. Zuckerberg memastikan dan berkomitmen akan mengembangkan teknologi VR dan AR (Augmented Reality) untuk mencapai ambisinya membangun metaverse.

4. PHK Banyak Karyawan


Kerugian besar ini berbuntut pada banyaknya karyawan yang diberhentikan. Melansir The Guardian, setidaknya terdapat kurang lebih 11.000 orang kehilangan pekerjaan.

Karena hal ini banyak yang memperkirakan bahwa metaverse akan jadi kematian lamban bagi perusahaan Mark Zuckerberg.


5. Sempat Mendapat Tentangan dari AS


Sebelum proyek metaverse ini dikembangkan, Mark Zuckerberg sempat mengalami masalah terkait perizinan pembuatannya. Lina Khan, ketua FTC, dan Jonathan Kanter, kepala antimonopoli di Departemen Kehakiman Amerika, sempat meninjau pedoman merger terkait akuisisi VR Facebook untuk mengembangkan metaverse.

Mereka menganggap bahwa Facebook terlalu memonopoli pasar sosial media, terlebih ketika membeli WhatsAppdanInstagram.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1459 seconds (0.1#10.140)