Perut Ikan Hiu Ini Penuh Potongan Tubuh Manusia, Polisi Selidiki Misteri Kematian Pria di Argentina
loading...
Ikan hiu memakan umpan pancing nelayan. Penemuan potongan tubuh manusia dalam perut ikan hiu tope (Galeorhinus galeus) yang mati di Argentina membuat heboh para nelayan. Foto/Live Science
A
A
A
BUENOS AIRES - Penemuan potongan tubuh manusia ditemukan dalam perut ikan hiu tope (Galeorhinus galeus) yang mati di Argentina membuat heboh para nelayan. Namun, para ahli kelautan mengatakan tidak mungkin spesies ikan hiu ini menyerang dan membunuh manusia.
Kepolisian pun terus menyelidiki misteri kematian seorang pria Argentina, Diego Barria, berusia 32 tahun asal Provinsi Chubut di Patagonia. Media Spanyol El País melaporkan, Barria dilaporkan terakhir terlihat pada 18 Februari 2023 dan empat hari kemudian polisi menemukan helm dan kendaraannya rusak di tepi pantai.
Di sekitar lokasi tidak ada tubuh Barria, sehingga menambah misteri seputar kasus kehilangan pria itu. Namun pada 26 Februari 2023, nelayan setempat menangkap tiga hiu tope atau soupfin, di dekat pantai.
Saat para nelayan sedang membersihkan perut hiu, menemukan lengan bawah manusia, serta sisa-sisa potongan tubuh manusia. Para nelayan menyerahkan potongan tubuh manusia itu kepada polisi, yang mengidentifikasi tato khusus di pergelangan tangan lengan bawah yang cocok dengan salah satu tato Barria.
Sekarang sedang dilakukan tes DNA untuk membuktikan secara definitif bahwa sisa-sisa itu milik Barria. Namun, kecil kemungkinan hiu itu membunuh Barria. Sebaliknya, polisi mencurigai bahwa pria itu kemungkinan besar meninggal setelah bertabrakan dengan batu saat mengemudikan kendaraan laut dan tubuhnya hanyut dan sebagian dimakan hiu.
“Menurut pendapat saya, itulah yang sebenarnya terjadi. Sangat tidak mungkin hiu (tope) itu membunuh Barria,” kata Gregory Skomal, ahli biologi kelautan di Boston University dan kepala program hiu di Massachusetts Marine Fisheries, kepada Live Science, Senin (6/3/2023).
![Perut Ikan Hiu Ini Penuh Potongan Tubuh Manusia, Polisi Selidiki Misteri Kematian Pria di Argentina]()
Hiu tope atau hiu sekolah (Galeorhinus galeus) berukuran sedang hingga besar yang banyak ditemukan di seluruh dunia. Ikan hiu yang ditangkap oleh nelayan, dan memakan lengan Barria, berukuran panjang sekitar 1,5 meter.
Hiu tope berburu makanan di dasar laut memangsa ikan pipih dan sarden, kadang juga memakan ikan dan cumi-cumi yang lebih besar di laut terbuka. Gavin Naylor, seorang ahli biologi kelautan di University of Florida yang mendata File Serangan Hiu Internasional (ISAF) di Museum Sejarah Alam Florida, mengatakan sangat tidak mungkin hiu tope menyerang manusia.
Sebab, tubuh manusia terlalu besar untuk dimangsa hiu tope. “Secara praktis tidak pernah terdengar spesies ini membunuh manusia,” katanya kepada Live Science.
Sebaliknya, Naylor dan Skomal menduga bahwa hiu tersebut secara oportunistik mengais-ngais potongan tubuh Barria. Hiu tope kerap diburu nelayan karena daging, sirip, dan hatinya, biasa dikonsumsi manusia, sehingga spesies ini terdaftar sebagai "sangat terancam punah" dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah dari International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Kepolisian pun terus menyelidiki misteri kematian seorang pria Argentina, Diego Barria, berusia 32 tahun asal Provinsi Chubut di Patagonia. Media Spanyol El País melaporkan, Barria dilaporkan terakhir terlihat pada 18 Februari 2023 dan empat hari kemudian polisi menemukan helm dan kendaraannya rusak di tepi pantai.
Di sekitar lokasi tidak ada tubuh Barria, sehingga menambah misteri seputar kasus kehilangan pria itu. Namun pada 26 Februari 2023, nelayan setempat menangkap tiga hiu tope atau soupfin, di dekat pantai.
Saat para nelayan sedang membersihkan perut hiu, menemukan lengan bawah manusia, serta sisa-sisa potongan tubuh manusia. Para nelayan menyerahkan potongan tubuh manusia itu kepada polisi, yang mengidentifikasi tato khusus di pergelangan tangan lengan bawah yang cocok dengan salah satu tato Barria.
Sekarang sedang dilakukan tes DNA untuk membuktikan secara definitif bahwa sisa-sisa itu milik Barria. Namun, kecil kemungkinan hiu itu membunuh Barria. Sebaliknya, polisi mencurigai bahwa pria itu kemungkinan besar meninggal setelah bertabrakan dengan batu saat mengemudikan kendaraan laut dan tubuhnya hanyut dan sebagian dimakan hiu.
“Menurut pendapat saya, itulah yang sebenarnya terjadi. Sangat tidak mungkin hiu (tope) itu membunuh Barria,” kata Gregory Skomal, ahli biologi kelautan di Boston University dan kepala program hiu di Massachusetts Marine Fisheries, kepada Live Science, Senin (6/3/2023).
Hiu tope atau hiu sekolah (Galeorhinus galeus) berukuran sedang hingga besar yang banyak ditemukan di seluruh dunia. Ikan hiu yang ditangkap oleh nelayan, dan memakan lengan Barria, berukuran panjang sekitar 1,5 meter.
Hiu tope berburu makanan di dasar laut memangsa ikan pipih dan sarden, kadang juga memakan ikan dan cumi-cumi yang lebih besar di laut terbuka. Gavin Naylor, seorang ahli biologi kelautan di University of Florida yang mendata File Serangan Hiu Internasional (ISAF) di Museum Sejarah Alam Florida, mengatakan sangat tidak mungkin hiu tope menyerang manusia.
Sebab, tubuh manusia terlalu besar untuk dimangsa hiu tope. “Secara praktis tidak pernah terdengar spesies ini membunuh manusia,” katanya kepada Live Science.
Sebaliknya, Naylor dan Skomal menduga bahwa hiu tersebut secara oportunistik mengais-ngais potongan tubuh Barria. Hiu tope kerap diburu nelayan karena daging, sirip, dan hatinya, biasa dikonsumsi manusia, sehingga spesies ini terdaftar sebagai "sangat terancam punah" dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah dari International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Lihat Juga :
(wib)
