Supplier Apple Hengkang dari China, Pilih Vietnam daripada Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Supplier Apple dari China justru ingin hengkang dari China. Mereka mencari tempat produksi baru yang lebih aman. Penyebabnya, untuk mengantisipasi ketegangan antara Beijing-Washington yang terus memanas. Seandainya nanti terjadi sesuatu, setidaknya mereka punya tempat produksi selain di China yang bisa diandalkan.
Ini yang dilakukan supplier Apple GoerTek Inc . Jika Foxconn adalah supplier Apple untuk iPhone dan iPad, maka GoerTek adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi Airpods.
GoerTek baru saja membangun pabrik baru di Vietnam dengan modal USD280 juta (Rp4,2 triliun). Selain itu, mereka juga mengincar India sebagai basis produksi.
Deputy Chairman GoerTek Kazuyoshi Yoshinaga mengakui bahwa Apple sendiri sudah mendorong suppliernya untuk mencari lokasi-lokasi baru untuk produksi.
Amerika memang banyak bergantung pada China. Tapi, perang dagang antara AS-China terus meluas hingga aturan-aturan baru dari AS seperti larangan pertukaran chip dan modal membuat ekosistem rantai pasokan industri elektronik yang sudah berjalan puluhan tahun jadi retak.
Di sisi lain, betapa besarnya ketergantungan dunia terhadap China baru terasa saat kebijakan Zero Covid ini membuat pasokan elektronik dari China terhambat, mulai dari chip untuk smartphone hingga mobil.
Apple sendiri tidak banyak berkomentar terkait rencana diversifikasi investasi di luar China. GoerTek dan Foxconn Technology Group adalah perusahaan dengan jutaan karyawan di China.
Tapi, diam-diam, 9 dari 10 supplier terpenting Apple sudah bersiap untuk pindah ke negara seperti India, yang disambut dengan tangan terbuka oleh Perdana Menteri Narendra Modi.
Begitu masifnya kapasitas produksi di China, Bloomberg memperkirakan butuh waktu 8 tahun hanya untuk memindah 10 persen produksi Apple di luar China.
Selain India, Vietnam jadi tujuan utama manufaktur di luar China. Salah satu yang sudah disiapkan pemerintah Vietnam adalah komplek industri 62 hektar di Bac Ninh yang disediakan untuk membuat produk merek-merek besar Amerika.
Bahkan, GoerTek berencana untuk memproduksi virtual reality headsets di Vietnam mulai 2024. Mereka juga perusahaan yang memproduksi Quest virtual reality headset dari Meta Platforms Inc. dan PSVR milik Sony Group Corp.
Vietnam disebut “China di Asia Tenggara” karena kemudahan akses ke pelabuhan, tenaga kerja muda, dan kestabilan politik dibandingkan negara di Asia Tenggaralainnya.
Ini yang dilakukan supplier Apple GoerTek Inc . Jika Foxconn adalah supplier Apple untuk iPhone dan iPad, maka GoerTek adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi Airpods.
GoerTek baru saja membangun pabrik baru di Vietnam dengan modal USD280 juta (Rp4,2 triliun). Selain itu, mereka juga mengincar India sebagai basis produksi.
Deputy Chairman GoerTek Kazuyoshi Yoshinaga mengakui bahwa Apple sendiri sudah mendorong suppliernya untuk mencari lokasi-lokasi baru untuk produksi.
Amerika memang banyak bergantung pada China. Tapi, perang dagang antara AS-China terus meluas hingga aturan-aturan baru dari AS seperti larangan pertukaran chip dan modal membuat ekosistem rantai pasokan industri elektronik yang sudah berjalan puluhan tahun jadi retak.
Di sisi lain, betapa besarnya ketergantungan dunia terhadap China baru terasa saat kebijakan Zero Covid ini membuat pasokan elektronik dari China terhambat, mulai dari chip untuk smartphone hingga mobil.
Apple sendiri tidak banyak berkomentar terkait rencana diversifikasi investasi di luar China. GoerTek dan Foxconn Technology Group adalah perusahaan dengan jutaan karyawan di China.
Tapi, diam-diam, 9 dari 10 supplier terpenting Apple sudah bersiap untuk pindah ke negara seperti India, yang disambut dengan tangan terbuka oleh Perdana Menteri Narendra Modi.
Begitu masifnya kapasitas produksi di China, Bloomberg memperkirakan butuh waktu 8 tahun hanya untuk memindah 10 persen produksi Apple di luar China.
Selain India, Vietnam jadi tujuan utama manufaktur di luar China. Salah satu yang sudah disiapkan pemerintah Vietnam adalah komplek industri 62 hektar di Bac Ninh yang disediakan untuk membuat produk merek-merek besar Amerika.
Bahkan, GoerTek berencana untuk memproduksi virtual reality headsets di Vietnam mulai 2024. Mereka juga perusahaan yang memproduksi Quest virtual reality headset dari Meta Platforms Inc. dan PSVR milik Sony Group Corp.
Vietnam disebut “China di Asia Tenggara” karena kemudahan akses ke pelabuhan, tenaga kerja muda, dan kestabilan politik dibandingkan negara di Asia Tenggaralainnya.
(dan)