Alasan Microsoft Ingin Suntik Rp 152 Triliun ke ChatGPT Milik OpenAI yang Lagi Ngetren
Jum'at, 13 Januari 2023 - 08:18 WIB
JAKARTA - Microsoft Corp dikabarkan berniat untuk menyuntik dana sebesar USD 10 miliar (Rp 152 triliun) kepada OpenAI, pemilik layanan ChatGPT . Kalau jadi, OpenAI bakal memiliki valuasi USD 29 miliar (Rp 440 triliun) seperti yang dilaporkan Semafor.
Tapi, apa itu ChatGPT dan mengapa Microsoft ingin menyuntik dana berjumlah fantastis? ChatGPT adalah sebuah platform yang dirilis OpenAI. Saat ini, ChatGPT sedang jadi perbincangan hangat bahkan viral karena punya kemampuan AI (Artificial Intelligence) yang luar biasa.
ChatGPT sendiri merupakan chatbot. Yakni, program komputer robot virtual yang dapat mensimulasikan percakapan seperti manusia. Yang menarik, hasil percakapan dari ChatGPT sangat logis, memiliki tata bahasa yang mudah dimengerti, dan bisa memahami konteks pertanyaan dengan sangat baik.
Hal itulah yang membuat ChatGPT jadi viral. Di Indonesia, warganet memanfaatkan ChatGPT untuk membuat tulisan di blog dan media sosial, menyusun surat lamaran kerja, hingga menyelesaikan coding.
Langkah Microsoft menegaskan tingginya minat terhadap OpenAI. Produk chatbot mereka benar-benar memukau industri. AI didirikan oleh Elon Musk dan Sam Altman, menelurkan platform GPT-3.
Dan sebenarnya pendanaan tersebut bukan yang pertama bagi Microsoft. Mereka sudah berinvestasi di OpenAI pada 2019 senilai USD 1 miliar (Rp 15 triliun). Bahkan, OpenAI menggunakan layanan cloud dari Microsoft untuk mentenagai computing power atau pemrosesan AI dari ChatGPT.
Tahun lalu, Microsoft juga berencana mengintegrasikan perangkat lunak penghasil gambar dari OpenAI ke dalam mesin pencari Bing. Dan laporan terbaru mengatakan bahwa hal serupa sedang dilakukan untuk ChatGPT, sebab Microsoft ingin mengambil pemimpin pasar Google Search.
Menurut Semafor, Microsoft juga akan mendapatkan 75% dari keuntungan OpenAI hingga menutup investasi awalnya. Setelah itu, Microsoft akan memiliki 49% saham di OpenAI. Sementara investor lain mengambil 49% lagi. Induk nirlaba OpenAI akan mendapatkan 2%, kata Semafor.
Reuters bulan lalu melaporkan bahwa OpenAI janji pada investor untuk mendapatkan pendapatan USD 200 juta tahun depan dan USD 1 miliar pada 2024.
OpenAI mendapatkan uang dari para pengembang/developer yang melisensikan teknologi mereka. Tarifnya sekitar satu sen untuk menghasilkan 20.000 huruf, dan sekitar 2 sen untuk membuat gambar dari kueri tertulis.
OpenAI menyebut bahwa butuh biaya beberapa sen setiap orang menggunakan layanan chatbot. Karena itu, mulanya Altman sempat mencuit bahwa pengeluaran perusahaan tersebutsangatbesar.
Tapi, apa itu ChatGPT dan mengapa Microsoft ingin menyuntik dana berjumlah fantastis? ChatGPT adalah sebuah platform yang dirilis OpenAI. Saat ini, ChatGPT sedang jadi perbincangan hangat bahkan viral karena punya kemampuan AI (Artificial Intelligence) yang luar biasa.
ChatGPT sendiri merupakan chatbot. Yakni, program komputer robot virtual yang dapat mensimulasikan percakapan seperti manusia. Yang menarik, hasil percakapan dari ChatGPT sangat logis, memiliki tata bahasa yang mudah dimengerti, dan bisa memahami konteks pertanyaan dengan sangat baik.
Hal itulah yang membuat ChatGPT jadi viral. Di Indonesia, warganet memanfaatkan ChatGPT untuk membuat tulisan di blog dan media sosial, menyusun surat lamaran kerja, hingga menyelesaikan coding.
Langkah Microsoft menegaskan tingginya minat terhadap OpenAI. Produk chatbot mereka benar-benar memukau industri. AI didirikan oleh Elon Musk dan Sam Altman, menelurkan platform GPT-3.
Dan sebenarnya pendanaan tersebut bukan yang pertama bagi Microsoft. Mereka sudah berinvestasi di OpenAI pada 2019 senilai USD 1 miliar (Rp 15 triliun). Bahkan, OpenAI menggunakan layanan cloud dari Microsoft untuk mentenagai computing power atau pemrosesan AI dari ChatGPT.
Tahun lalu, Microsoft juga berencana mengintegrasikan perangkat lunak penghasil gambar dari OpenAI ke dalam mesin pencari Bing. Dan laporan terbaru mengatakan bahwa hal serupa sedang dilakukan untuk ChatGPT, sebab Microsoft ingin mengambil pemimpin pasar Google Search.
Menurut Semafor, Microsoft juga akan mendapatkan 75% dari keuntungan OpenAI hingga menutup investasi awalnya. Setelah itu, Microsoft akan memiliki 49% saham di OpenAI. Sementara investor lain mengambil 49% lagi. Induk nirlaba OpenAI akan mendapatkan 2%, kata Semafor.
Reuters bulan lalu melaporkan bahwa OpenAI janji pada investor untuk mendapatkan pendapatan USD 200 juta tahun depan dan USD 1 miliar pada 2024.
OpenAI mendapatkan uang dari para pengembang/developer yang melisensikan teknologi mereka. Tarifnya sekitar satu sen untuk menghasilkan 20.000 huruf, dan sekitar 2 sen untuk membuat gambar dari kueri tertulis.
OpenAI menyebut bahwa butuh biaya beberapa sen setiap orang menggunakan layanan chatbot. Karena itu, mulanya Altman sempat mencuit bahwa pengeluaran perusahaan tersebutsangatbesar.
(dan)
tulis komentar anda