Hati-hati! Penipuan di Carousell Meningkat Drastis
Selasa, 03 Januari 2023 - 12:27 WIB
Jumlah korban penipuan phishing di platform e-commerce Carousell pada Desember tahun lalu melonjak di atas jumlah total yang dilaporkan sepanjang 2022.
Seperti dilansir dari Channel News Asia melaporkan bahwa pada bulan Desember saja, setidaknya 1.115 korban ditipu oleh pembeli palsu dengan total kerugian hingga 1 juta dolar Singapura.
Jumlahnya meningkat tajam atas kasus yang dilaporkan dari Januari hingga November tahun lalu yang melibatkan 975 korban dengan kerugian yang dilaporkan sekitar 938.000 dolar Singapura.
“Berdasarkan investigasi, sebagian besar laporan yang dibuat melibatkan transfer PayNow ke luar negeri tanpa izin.
"Ini tren yang mengkhawatirkan, karena begitu uang ditransfer ke luar negeri, kemungkinan untuk mendapatkannya kembali sangat tipis," kata polisi.
Menurut polisi, taktik yang sering digunakan para penipu adalah dengan berpura-pura menjadi pembeli potensial di Carousell dan kemudian meminta penjual untuk memasukkan detail perbankan mereka di situs web palsu tersebut untuk memudahkan pembayaran.
Transaksi yang tidak sah kemudian akan dilakukan dari rekening bank atau kartu mereka.
“Untuk mengekang lonjakan penipuan ini, mitra utama dalam ekosistem termasuk Carousell dan Asosiasi Bank di Singapura menerapkan langkah-langkah untuk melindungi pelanggan mereka,''
“Termasuk menahan transfer PayNow ke luar negeri yang dianggap layak oleh bank yang terkena hingga ancaman ini reda,” jelas polisi lagi.
Seperti dilansir dari Channel News Asia melaporkan bahwa pada bulan Desember saja, setidaknya 1.115 korban ditipu oleh pembeli palsu dengan total kerugian hingga 1 juta dolar Singapura.
Jumlahnya meningkat tajam atas kasus yang dilaporkan dari Januari hingga November tahun lalu yang melibatkan 975 korban dengan kerugian yang dilaporkan sekitar 938.000 dolar Singapura.
“Berdasarkan investigasi, sebagian besar laporan yang dibuat melibatkan transfer PayNow ke luar negeri tanpa izin.
"Ini tren yang mengkhawatirkan, karena begitu uang ditransfer ke luar negeri, kemungkinan untuk mendapatkannya kembali sangat tipis," kata polisi.
Menurut polisi, taktik yang sering digunakan para penipu adalah dengan berpura-pura menjadi pembeli potensial di Carousell dan kemudian meminta penjual untuk memasukkan detail perbankan mereka di situs web palsu tersebut untuk memudahkan pembayaran.
Transaksi yang tidak sah kemudian akan dilakukan dari rekening bank atau kartu mereka.
“Untuk mengekang lonjakan penipuan ini, mitra utama dalam ekosistem termasuk Carousell dan Asosiasi Bank di Singapura menerapkan langkah-langkah untuk melindungi pelanggan mereka,''
“Termasuk menahan transfer PayNow ke luar negeri yang dianggap layak oleh bank yang terkena hingga ancaman ini reda,” jelas polisi lagi.
(wbs)
tulis komentar anda