UMB Didik Mahasiswa Jadi Startup dengan Kewajiban Membuat Aplikasi

Minggu, 05 Juli 2020 - 03:00 WIB
UMB mewajikan mahasiswanya membuat aplikasi yang bisa digunakan masyarakat luas. Foto/Ist
JAKARTA - Fakultas Ilmu Komputer , Universitas Mercu Buana (UMB) , menggelar Pameran Karya Mahasiswa Sistem Informasi secara online. Dalam perhelatan yang ke-12 ini, dipamerkan 85 aplikasi multiplatform sebagai hasil dari Mata Kuliah Proyek Pengembangan Sistem Informasi. (Baca juga: Soal Pendidikan Tinggi, Ini Kritik Guru Besar IPB terhadap RUU Cipta Kerja )

Pameran ini bisa dikatakan sebagai Kawah Candradimuka-nya para talenta muda UMB. Karena aplikasi yang mereka kembangkan bisa menjadi startup dan berguna bagi banyak orang.

"Ada 85 aplikasi multiplatform yang ditampilkan. Kegiatan ini berkesinambungan dengan tugas akhir. Diselenggarakan selama dua hari (3-4 Juli 2020), acara ini diperlombakan," kata Kaprodi Sistem Informasi UMB, Ratna Mutu Manikam, saat membuka Pameran Karya Mahasiswa Sistem Informasi melalui aplikasi Google Meet.



Disebutkan, 85 aplikasi ini wajib melakukan testing aplikasi yang dilakukan oleh Juri Penilai dan juga masyarakat umum. Mengingat masih dalam pandemik COVID-19, maka semua kegiatan dilakukan secara daring.

"Semua kelompok mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk Dokumen Kelengkapan Sistem (Software Requirements Specification/SRS dan Buku Panduan), serta video (dari proses pembuatan, perkuliahan, video penjelasan aplikasi sampai pada testing aplikasi) akan ditayangkan di channel YouTube Prodi Sistem Informasi," paparnya.

Pameran ini pun disambut baik oleh mahasiwa. "Ini mata kuliah yang paling sulit, tapi bagi saya ini tantangan. Karena mata kuliah inilah yang paling khas dari calon alumni di UMB. Analisa sistem, implementasi (belajar dari hal yang belum pernah, lalu seakan menjadi IT koncultan), semuanya dibutuhkan ketika praktik di lapangan," kata Abdul Latif Fatoni, perwakilan mahasiswa yang mengaku sebagai karyawan dari salah satu e-commerce di Indonesia.

Dekan Fasilkom UMB, Mujiono, menyatakan rasa syukurnya karena masih bisa melakukan kegiatan di tengah COVID-19. "Ini pameran ke-12, karya mahasiwa sebagai realiasi semangat pengembangan ilmu komputer," ucapnya.

Diharapkan dari aplikasi yang ditampilkan, ada yang nantinya bisa dikembangkan lagi menjadi startup. "Paling tidak sebagai pengembangan diri. Kalau tidak jadi perusahaan rintisan berbasis teknologi, minimal diajukan sebagai tugas akhir sehingga mahasiswa tidak memulainya lagi dari O," harapnya.

Dia menyebutkan, sudah banyak aplikasi dari Fasilkom yang dikirimkan sebagai perwakilan UMB ke Dikti. Harapannya ada 2-3 yang di-capture oleh pemerintah untuk dikembangkan.

"Aplikasi mahasiswa jug sudah banyak digunakan di UMB, sebut saja e-Surat dan e-event untuk penyelenggaraan seminar," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor I UMB, Hadri Mulya, mendukung pameran teknologi yang diikuti oleh 85 aplikasi besutan mahasiswa. "Saya berharap leading penggunaannya di Indonesia," harapnya.
(iqb)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More