Microsoft Berencana Tutup Semua Gerai Fisik di Seluruh Dunia
Minggu, 28 Juni 2020 - 11:49 WIB
REDMOND - Microsoft mengumumkan secara resmi akan menutup permanen semua gerai fisik dari Microsoft Store. Langkah ini diambil lantaran Microsoft ingin fokus pada penjualan daring.
Tercatat ada 83 gerai fisik Microsoft Store yang akan ditutup dan tersebar di seluru dunia. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu berencana memindahkan semua layanannya melalui situs resmi perusahaan. BACA JUGA - Siap diproduksi, Suzuki Pastikan Pasar Motor Listrik Masih Belum Jelas
Kebijakan ini dilandaskan atas keyakinan Microsoft yang mampu memberikan pelayanan tanpa perlu menggunakan gerai fisik. Sementara penjualan daring dari Microsoft memang sedang tumbuh. BACA JUGA - Beda Jauh dari yang Sekarang, Toyota Fortuner 2020 Terlihat di Dealer-Dealer
Dibandingkan dengan sistem tradisional yang terhubung. BACA JUGA - Pasar Hatchback Melempem, Toyota Akan Bunuh Yaris Akhir Juni 2020
“Penjualan kami telah tumbuh secara online setelah produk kami telah berkembang menjadi ke penawaran digital, dan tim kami telah terbukti berhasil melayani pelanggan di luar lokasi fisik," jelas David Porter, Corporate Vice President Microsot, mengutip dari The Verge, Minggu (28/6/2020).
Sebenarnya Microsoft ingin menerapkan kebijakan ini mulai tahun 2021. Namun, karena terjadi wabah virus corona yang melanda dunia, perusahaan memutuskan untuk mempercepat rencana tersebut.
Di sisi lain, meski menutup gerai fisik, tetapi Microsoft menjamin tidak akan memengaruhi nasih pada pekerjandi Microsoft Store. Artinya, mereka akan tetap bekerja kepada Microsoft.
Tak hanya itu, Microsoft juga berencana untuk mengubah empat toko fisiknya menjadi Experience Store. Empat toko tersebut berada di New York, London, Sydney, dan di sekitar wilayah Raymond (Washington).
Tercatat ada 83 gerai fisik Microsoft Store yang akan ditutup dan tersebar di seluru dunia. Raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu berencana memindahkan semua layanannya melalui situs resmi perusahaan. BACA JUGA - Siap diproduksi, Suzuki Pastikan Pasar Motor Listrik Masih Belum Jelas
Kebijakan ini dilandaskan atas keyakinan Microsoft yang mampu memberikan pelayanan tanpa perlu menggunakan gerai fisik. Sementara penjualan daring dari Microsoft memang sedang tumbuh. BACA JUGA - Beda Jauh dari yang Sekarang, Toyota Fortuner 2020 Terlihat di Dealer-Dealer
Dibandingkan dengan sistem tradisional yang terhubung. BACA JUGA - Pasar Hatchback Melempem, Toyota Akan Bunuh Yaris Akhir Juni 2020
“Penjualan kami telah tumbuh secara online setelah produk kami telah berkembang menjadi ke penawaran digital, dan tim kami telah terbukti berhasil melayani pelanggan di luar lokasi fisik," jelas David Porter, Corporate Vice President Microsot, mengutip dari The Verge, Minggu (28/6/2020).
Sebenarnya Microsoft ingin menerapkan kebijakan ini mulai tahun 2021. Namun, karena terjadi wabah virus corona yang melanda dunia, perusahaan memutuskan untuk mempercepat rencana tersebut.
Di sisi lain, meski menutup gerai fisik, tetapi Microsoft menjamin tidak akan memengaruhi nasih pada pekerjandi Microsoft Store. Artinya, mereka akan tetap bekerja kepada Microsoft.
Tak hanya itu, Microsoft juga berencana untuk mengubah empat toko fisiknya menjadi Experience Store. Empat toko tersebut berada di New York, London, Sydney, dan di sekitar wilayah Raymond (Washington).
(wbs)
tulis komentar anda