iPhone Rentan Diretas Bahkan dalam Keadaan Mati
Jum'at, 27 Mei 2022 - 08:28 WIB
JAKARTA - iPhone dianggap sebagai smartphone paling aman saat ini. Namun, penelitian terbaru dari Technical University of Darmstadt mengungkap bahwa anggapan itu tak sepenuhnya benar.
Perangkat keluaran Apple tersebut ternyata masih rentan terhadap peretasan. Bahkan hacker bisa saja melancarkan aksinya saat perangkat dalam keadaan mati. Demikian dilansir dari Gizmochina.
Para peneliti menyebut, ini dimungkinkan karena teknologi jaringan nirkabel yang dimiliki iPhone. Yang mana saat perangkat dimatikan, Bluetooth, NFC, dan UWB (Ultra Wideband) masih tetap menyala.
Chip nirkabel ini tetap aktif dalam Mode Daya Rendah (LPM). Namun, dukungan LPM ini diimplementasikan pada tingkat perangkat keras. Jadi, ini tidak bisa diperbaiki begitu saja melalui pembaruan perangkat lunak OTA.
Memang, teknologi jaringan nirkabel yang dimiliki iPhone ini bukanlah sebuah bug. Namun, memiliki tujuan penting, yakni untuk membantu pemilik menemukannya saat hilang atau bahkan dicuri.
Ini juga memungkinkan penggunanya tetap memiliki akses ke item seperti kartu kredit, kartu pelajar, dan kunci digital juga. Namun sayangnya, fitur ini menjadi pedang bermata dua bagi pengguna.
Dengan kata lain, ini berpotensi dimanfaatkan oleh peretas untuk memasang malware di iPhone bahkan saat sistem iOS tidak berjalan.
Para peneliti melakukan analisis keamanan fitur LPM yang diperkenalkan dengan iOS 15 dan menemukan bahwa firmware Bluetooth LPM dapat dimodifikasi untuk menjalankan malware di iPhone.
Ini memungkinkan peretas memiliki akses tingkat sistem untuk melacak lokasi seseorang atau menjalankan fitur baru di ponsel mereka. Untungnya, ini hanya memengaruhi iPhone yang sudah di-jailbreak. Meski demikian, celah keamanan tersebut mungkin masih bisa digunakan sebagai spyware untuk memata-matai orang.
Perangkat keluaran Apple tersebut ternyata masih rentan terhadap peretasan. Bahkan hacker bisa saja melancarkan aksinya saat perangkat dalam keadaan mati. Demikian dilansir dari Gizmochina.
Para peneliti menyebut, ini dimungkinkan karena teknologi jaringan nirkabel yang dimiliki iPhone. Yang mana saat perangkat dimatikan, Bluetooth, NFC, dan UWB (Ultra Wideband) masih tetap menyala.
Chip nirkabel ini tetap aktif dalam Mode Daya Rendah (LPM). Namun, dukungan LPM ini diimplementasikan pada tingkat perangkat keras. Jadi, ini tidak bisa diperbaiki begitu saja melalui pembaruan perangkat lunak OTA.
Memang, teknologi jaringan nirkabel yang dimiliki iPhone ini bukanlah sebuah bug. Namun, memiliki tujuan penting, yakni untuk membantu pemilik menemukannya saat hilang atau bahkan dicuri.
Ini juga memungkinkan penggunanya tetap memiliki akses ke item seperti kartu kredit, kartu pelajar, dan kunci digital juga. Namun sayangnya, fitur ini menjadi pedang bermata dua bagi pengguna.
Dengan kata lain, ini berpotensi dimanfaatkan oleh peretas untuk memasang malware di iPhone bahkan saat sistem iOS tidak berjalan.
Para peneliti melakukan analisis keamanan fitur LPM yang diperkenalkan dengan iOS 15 dan menemukan bahwa firmware Bluetooth LPM dapat dimodifikasi untuk menjalankan malware di iPhone.
Ini memungkinkan peretas memiliki akses tingkat sistem untuk melacak lokasi seseorang atau menjalankan fitur baru di ponsel mereka. Untungnya, ini hanya memengaruhi iPhone yang sudah di-jailbreak. Meski demikian, celah keamanan tersebut mungkin masih bisa digunakan sebagai spyware untuk memata-matai orang.
(dan)
tulis komentar anda