Susul Ericsson, Nokia Resmi Angkat Kaki dari Rusia
Rabu, 13 April 2022 - 19:16 WIB
JAKARTA - Vendor ponsel asal Finlandia, Nokia resmi hengkang dari Rusia mulai sekarang. Keputusan ini diambil Nokia karena invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.
“Sudah jelas bagi Nokia sejak hari-hari awal invasi ke Ukraina bahwa melanjutkan kehadiran kami di Rusia tidak akan mungkin dilakukan," kata Nokia dikutip dari Gizchina, Rabu (13/4/2022).
Nokia mengatakan, selama beberapa minggu terakhir perusahaan telah menangguhkan pengiriman, menghentikan bisnis baru, dan memindahkan kegiatan R&D. "Sekarang kami umumkan akan keluar dari pasar Rusia," tegasnya.
Nokia sendiri yakin bahwa keputusannya ini tidak akan memberikan dampak yang berarti bagi keuangan perusahaan. Pasalnya pada akhir 2021 saja, penjualan Nokia di Rusia hanya di angka 2% dari pendapatan perusahaan.
Nokia pun mengaku saat ingin fokus memenuhi permintaan yang lebih tinggi di daerah lain. Sehingga perusahaan akan dapat memenuhi target pendapatannya untuk tahun 2022 ini.
Keputusan untuk meninggalkan Rusia bukan hanya dilakukan oleh Nokia saja. Raksasa telekomunikasi Ericsson juga telah menyampaikan bahwa mereka akan berhenti beroperasi di Rusia untuk waktu yang tidak ditentukan.
"Pada akhir Februari, Ericsson menangguhkan semua pengiriman ke pelanggan di Rusia. Mengingat peristiwa baru-baru ini dan sanksi UE, perusahaan menangguhkan bisnisnya tanpa batas waktu dengan klien dari Rusia," ujar Ericsson.
Ericsson mengatakan prioritasnya adalah untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan karyawan di Rusia. Meskipun saat ini Ericsson memiliki 20% pangsa pasar di Federasi Rusia dan penangguhan operasinya di Federasi Rusia daat berdampak negatif bagi perusahaan.
“Sudah jelas bagi Nokia sejak hari-hari awal invasi ke Ukraina bahwa melanjutkan kehadiran kami di Rusia tidak akan mungkin dilakukan," kata Nokia dikutip dari Gizchina, Rabu (13/4/2022).
Nokia mengatakan, selama beberapa minggu terakhir perusahaan telah menangguhkan pengiriman, menghentikan bisnis baru, dan memindahkan kegiatan R&D. "Sekarang kami umumkan akan keluar dari pasar Rusia," tegasnya.
Nokia sendiri yakin bahwa keputusannya ini tidak akan memberikan dampak yang berarti bagi keuangan perusahaan. Pasalnya pada akhir 2021 saja, penjualan Nokia di Rusia hanya di angka 2% dari pendapatan perusahaan.
Nokia pun mengaku saat ingin fokus memenuhi permintaan yang lebih tinggi di daerah lain. Sehingga perusahaan akan dapat memenuhi target pendapatannya untuk tahun 2022 ini.
Keputusan untuk meninggalkan Rusia bukan hanya dilakukan oleh Nokia saja. Raksasa telekomunikasi Ericsson juga telah menyampaikan bahwa mereka akan berhenti beroperasi di Rusia untuk waktu yang tidak ditentukan.
"Pada akhir Februari, Ericsson menangguhkan semua pengiriman ke pelanggan di Rusia. Mengingat peristiwa baru-baru ini dan sanksi UE, perusahaan menangguhkan bisnisnya tanpa batas waktu dengan klien dari Rusia," ujar Ericsson.
Ericsson mengatakan prioritasnya adalah untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan karyawan di Rusia. Meskipun saat ini Ericsson memiliki 20% pangsa pasar di Federasi Rusia dan penangguhan operasinya di Federasi Rusia daat berdampak negatif bagi perusahaan.
(ysw)
tulis komentar anda