Pernah Dibobol, NRA Akui Telah Menjadi Target Hacker Rusia
Minggu, 20 Maret 2022 - 19:14 WIB
JAKARTA - National Rifle Association (NRA) mengkonfirmasi telah menjadi target serangan hacker pada akhir tahun lalu. Organisasi pelobi senjata api Amerika Serikat ini menyebut mendapat serangan malware ransomware.
NRA mengalami serangan tepatnya pada 20 Oktober 2021. Menyebabkan sistem jaringannya lumpuh selama lebih dari dua pekan sehingga tidak bisa mengakses email atau file hingga minggu kedua bulan November.
Pada tahun lalu, kelompok hacker asal Rusia yang menamakan dirinya sebagai Grief memang menerima banyak pujian dari sesama kelompok hacker karena diduga berhasil meretas NRA dan membocorkan banyak data.
Data-data tersebut dibagikan secara luas di forum peretas dan Grief mengancam akan terus membocorkan lebih banyak data jika NRA tidak bersedia membayar uang tebusan yang telah ditentukan.
Dengan konfirmasi yang telah diberikan NRA, menjadi jawaban bahwa benar pada tahun lalu kelompok hacker Grief yang diketahui juga memiliki keterkaitan dengan kelompok hacker kelas kakap asal Rusia, Evil Corp inilah biang keladinya.
Tapi sayang tidak diketahui aakah NRA benar-benar membayarkan uang tebusan yang diminta oleh Grief. Hingga saat ini NRA memang terkenal selalu tertutup meskipun pihaknya lah yang menjadi korban.
NRA hanya mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah yang lebih ketat untuk menjaga sistemnya agar serangan hacker tidak terjadi lagi, melansir dari The Verge, Minggu (20/3/2022).
"Tidak membahas hal-hal yang berkaitan dengan keamanan fisik atau elektronik dan mengambil langkah-langkah luar biasa untuk melindungi informasi.” kata NRA lewat akun Twitternya.
NRA mengalami serangan tepatnya pada 20 Oktober 2021. Menyebabkan sistem jaringannya lumpuh selama lebih dari dua pekan sehingga tidak bisa mengakses email atau file hingga minggu kedua bulan November.
Pada tahun lalu, kelompok hacker asal Rusia yang menamakan dirinya sebagai Grief memang menerima banyak pujian dari sesama kelompok hacker karena diduga berhasil meretas NRA dan membocorkan banyak data.
Data-data tersebut dibagikan secara luas di forum peretas dan Grief mengancam akan terus membocorkan lebih banyak data jika NRA tidak bersedia membayar uang tebusan yang telah ditentukan.
Dengan konfirmasi yang telah diberikan NRA, menjadi jawaban bahwa benar pada tahun lalu kelompok hacker Grief yang diketahui juga memiliki keterkaitan dengan kelompok hacker kelas kakap asal Rusia, Evil Corp inilah biang keladinya.
Tapi sayang tidak diketahui aakah NRA benar-benar membayarkan uang tebusan yang diminta oleh Grief. Hingga saat ini NRA memang terkenal selalu tertutup meskipun pihaknya lah yang menjadi korban.
NRA hanya mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah yang lebih ketat untuk menjaga sistemnya agar serangan hacker tidak terjadi lagi, melansir dari The Verge, Minggu (20/3/2022).
"Tidak membahas hal-hal yang berkaitan dengan keamanan fisik atau elektronik dan mengambil langkah-langkah luar biasa untuk melindungi informasi.” kata NRA lewat akun Twitternya.
(ysw)
tulis komentar anda