Facebook Izinkan Netizen Maki-maki Putin dan Tentara Rusia
Jum'at, 11 Maret 2022 - 13:31 WIB
LONDON - Facebook dan Instagram akan mengizinkan pengguna di beberapa negara untuk menyerukan kekerasan terhadap Vladimir Putin dan tentara Rusia. Sebelumnya, Meta sangat melarang penggunaan kata-kata kasar di Facebook dan Instagram.
Namun seruan kekerasan ini tidak diizinkan jika netizen ingin melakukan kekerasan verbal terhadap warga sipil Rusia. Pengumuman itu muncul setelah kantor berita Reuters mengaku melihat email internal yang menguraikan perubahan kebijakan.
"Sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina, kami untuk sementara mengizinkan bentuk ekspresi politik yang biasanya melanggar aturan kami," kata juru bicara Meta kepada BBC, Jumat (11/3/2022).
Di bawah kebijakan baru ini, pengguna di negara-negara termasuk Rusia, Ukraina, dan Polandia juga akan dapat menyerukan kematian Presiden Rusia Putin dan Presiden Belarusia Lukashenko.
Seruan untuk kekerasan terhadap Rusia juga diperbolehkan ketika posting tersebut dengan jelas merujuk pada invasi ke Ukraina, kata email tersebut.
Rusia mengumumkan pekan lalu bahwa mereka memblokir Facebook dan platformnya, mengutip 26 kasus "diskriminasi" terhadap media Rusia oleh Facebook sejak Oktober 2020.
Meskipun akses ke situs tersebut telah dibatasi di Rusia, itu tidak sepenuhnya tidak tersedia.
Moskow telah menindak beberapa platform media sosial karena mengejar apa yang disebutnya "operasi khusus" di Ukraina.
Namun seruan kekerasan ini tidak diizinkan jika netizen ingin melakukan kekerasan verbal terhadap warga sipil Rusia. Pengumuman itu muncul setelah kantor berita Reuters mengaku melihat email internal yang menguraikan perubahan kebijakan.
"Sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina, kami untuk sementara mengizinkan bentuk ekspresi politik yang biasanya melanggar aturan kami," kata juru bicara Meta kepada BBC, Jumat (11/3/2022).
Di bawah kebijakan baru ini, pengguna di negara-negara termasuk Rusia, Ukraina, dan Polandia juga akan dapat menyerukan kematian Presiden Rusia Putin dan Presiden Belarusia Lukashenko.
Seruan untuk kekerasan terhadap Rusia juga diperbolehkan ketika posting tersebut dengan jelas merujuk pada invasi ke Ukraina, kata email tersebut.
Rusia mengumumkan pekan lalu bahwa mereka memblokir Facebook dan platformnya, mengutip 26 kasus "diskriminasi" terhadap media Rusia oleh Facebook sejak Oktober 2020.
Meskipun akses ke situs tersebut telah dibatasi di Rusia, itu tidak sepenuhnya tidak tersedia.
Moskow telah menindak beberapa platform media sosial karena mengejar apa yang disebutnya "operasi khusus" di Ukraina.
(ysw)
tulis komentar anda