Cegah China Curi Teknologi Chip, Taiwan Siapkan Aturan Baru
Kamis, 17 Februari 2022 - 21:00 WIB
TAIPE - Pemerintah Taiwan mendesak untuk undang-undang baru untuk mencegah China mencuri teknologi chipnya. Usulan itu mengemuka di tengah meningkatnya kekhawatiran Taipei bahwa Beijing sedang meningkatkan spionase ekonominya.
Pabrik teknologi Taiwan memproduksi mayoritas cip semikonduktor yang paling canggih di dunia. Cip tersebut digunakan untuk banyak hal mulai dari jet tempur hingga ponsel.
Pemerintah Taiwan telah lama mengkhawatirkan upaya China untuk meniru kesuksesan itu, termasuk melalui spionase ekonomi, perburuan talenta dan metode lainnya.
Kabinet pemerintah Taiwan mengatakan pihaknya telah mengusulkan pelanggaran baru untuk "spionase ekonomi" di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional. UU tersebut menetapkan hukuman hingga 12 tahun penjara bagi mereka yang membocorkan teknologi inti Taiwan ke China atau "pasukan musuh asing.”
Menggunakan teknologi pembuatan cip 2-nanometer yang paling canggih dari raksasa cip TSMC sebagai contoh, juru bicara kabinet Lo Ping-cheng mengatakan teknologi tersebut dapat dianggap penting untuk keamanan Taiwan di bawah undang-undang baru.
Dengan demikian, dibutuhkan perlindungan ekstra terkait hal tersebut selain undang-undang tentang rahasia dagang yang telah ada.
"Semua orang tahu bahwa TSMC memiliki teknologi terdepan di dunia, Jika teknologi mereka dicuri, akan ada dampak yang signifikan." kata Lo seperti dilansir dari Euronews Kamis (17/2/2022).
Jo menambahkan pengadilan yang ditunjuk untuk kejahatan spionase ekonomi akan dibentuk untuk mempercepat persidangan.
Pabrik teknologi Taiwan memproduksi mayoritas cip semikonduktor yang paling canggih di dunia. Cip tersebut digunakan untuk banyak hal mulai dari jet tempur hingga ponsel.
Pemerintah Taiwan telah lama mengkhawatirkan upaya China untuk meniru kesuksesan itu, termasuk melalui spionase ekonomi, perburuan talenta dan metode lainnya.
Kabinet pemerintah Taiwan mengatakan pihaknya telah mengusulkan pelanggaran baru untuk "spionase ekonomi" di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional. UU tersebut menetapkan hukuman hingga 12 tahun penjara bagi mereka yang membocorkan teknologi inti Taiwan ke China atau "pasukan musuh asing.”
Menggunakan teknologi pembuatan cip 2-nanometer yang paling canggih dari raksasa cip TSMC sebagai contoh, juru bicara kabinet Lo Ping-cheng mengatakan teknologi tersebut dapat dianggap penting untuk keamanan Taiwan di bawah undang-undang baru.
Dengan demikian, dibutuhkan perlindungan ekstra terkait hal tersebut selain undang-undang tentang rahasia dagang yang telah ada.
"Semua orang tahu bahwa TSMC memiliki teknologi terdepan di dunia, Jika teknologi mereka dicuri, akan ada dampak yang signifikan." kata Lo seperti dilansir dari Euronews Kamis (17/2/2022).
Jo menambahkan pengadilan yang ditunjuk untuk kejahatan spionase ekonomi akan dibentuk untuk mempercepat persidangan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda