Mengenal Roehana Koeddoes, Wartawati Pertama di Indonesia yang Jadi Google Doodle Hari ini
Senin, 08 November 2021 - 09:42 WIB
JAKARTA - Google Doodle hari ini, Senin (8/11), dibuat khusus untuk mengenang Roehana Koeddoes. Dia adalah wartawati pertama di Indonesia.
Roehana Koeddoes lahir sebagai Siti Roehana pada 20 Desember 1884 di kota kecil Koto Gadang, Sumatera Barat.
Dibesarkan di era ketika perempuan Indonesia umumnya tidak mendapat pendidikan formal, ia mengembangkan kecintaan membaca dengan membaca halaman-halaman surat kabar lokal dan berbagi berita lokal dengan teman-temannya pada usia tujuh tahun.
Pada 1911, ia meresmikan karirnya di bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah pertama di Indonesia yang diperuntukkan bagi perempuan.
Didirikan di kota kelahirannya, sekolah Koeddoes memberdayakan perempuan melalui berbagai program, mulai pengajaran literasi bahasa Arab hingga moralitas.
Dia memperluas pengaruhnya setelah pindah ke Bukittinggi, sebuah kota besar di Sumatera Barat, dengan menjadi salah satu jurnalis wanita pertama di Indonesia.
Di sini, ia memainkan peran kunci dalam perintis surat kabar wanita “Soenting Melajoe”.
Menjadi media pertama di Indonesia, publikasi ini secara langsung menginspirasi perkembangan beberapa surat kabar wanita Indonesia yang berpengaruh lainnya.
Roehana Koeddoes lahir sebagai Siti Roehana pada 20 Desember 1884 di kota kecil Koto Gadang, Sumatera Barat.
Dibesarkan di era ketika perempuan Indonesia umumnya tidak mendapat pendidikan formal, ia mengembangkan kecintaan membaca dengan membaca halaman-halaman surat kabar lokal dan berbagi berita lokal dengan teman-temannya pada usia tujuh tahun.
Baca Juga
Pada 1911, ia meresmikan karirnya di bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah pertama di Indonesia yang diperuntukkan bagi perempuan.
Didirikan di kota kelahirannya, sekolah Koeddoes memberdayakan perempuan melalui berbagai program, mulai pengajaran literasi bahasa Arab hingga moralitas.
Dia memperluas pengaruhnya setelah pindah ke Bukittinggi, sebuah kota besar di Sumatera Barat, dengan menjadi salah satu jurnalis wanita pertama di Indonesia.
Di sini, ia memainkan peran kunci dalam perintis surat kabar wanita “Soenting Melajoe”.
Menjadi media pertama di Indonesia, publikasi ini secara langsung menginspirasi perkembangan beberapa surat kabar wanita Indonesia yang berpengaruh lainnya.
tulis komentar anda