Xiaomi Blokir Penggunaan Ponsel di Beberapa Negara, Kenapa?
Selasa, 14 September 2021 - 08:03 WIB
BEIJING - Xiaomi memblokir pengunaan ponsel mereka di beberapa negara. Perusahaan kini diketahui mulai memberlakukan kebijakan ekspor yang melarang penggunaan ponsel di wilayah tertentu di dunia.
Hal ini dilakukan usai ada produk-produk Xiaomi yang masuk secara ilegal ke wilayah-wilayah negara yang termasuk dalam kebijakan ekspornya.
Mengutip laporan Gizmochina, Selasa (14/9/2021), negara-negara yang masuk dalam kebijakan ekspor Xiaomi antara lain Suriah, Kuba, Iran, Sudan, Krimea, dan Korea Utara.
Namun belum jelas bagaimana Xiaomi menentukan kelompok wilayah terlarang mereka. Mengingat produk Xiaomi yang masih belum memiliki kehadiran resmi di lebih banyak negara.
Kebijakan ini, melarang penjualan atau ekspor perangkat Xiaomi ke wilayah yang tidak disetujui, meski produknya masih bisa berfungsi dalam kondisi tertentu.
Perusahaan menerapkan kebijakan tersebut dengan mencegah diaktifkannya perangkat atau smartphone baru dari wilayah yang belum dimasuki Xiaomi secara resmi.
Kendati demikian, menurut laporan langkah itu diyakini sudah berdampak ke beberapa pengguna, karena perangkat mereka terkunci usai beberapa hari setelah digunakan.
Pengguna yang terpengaruh mungkin mendapatkan pemberitahuan bahwa kebijakan Xiaomi tidak mengizinkan penjualan atau penyediaan produknya ke wilayah pengguna, sehingga permintaan aktivasi akan ditolak.
Belum diketahui apakah kebijakan tersebut memengaruhi perangkat Xiaomi yang telah diaktifkan di wilayah tersebut.
Hal ini dilakukan usai ada produk-produk Xiaomi yang masuk secara ilegal ke wilayah-wilayah negara yang termasuk dalam kebijakan ekspornya.
Mengutip laporan Gizmochina, Selasa (14/9/2021), negara-negara yang masuk dalam kebijakan ekspor Xiaomi antara lain Suriah, Kuba, Iran, Sudan, Krimea, dan Korea Utara.
Namun belum jelas bagaimana Xiaomi menentukan kelompok wilayah terlarang mereka. Mengingat produk Xiaomi yang masih belum memiliki kehadiran resmi di lebih banyak negara.
Kebijakan ini, melarang penjualan atau ekspor perangkat Xiaomi ke wilayah yang tidak disetujui, meski produknya masih bisa berfungsi dalam kondisi tertentu.
Perusahaan menerapkan kebijakan tersebut dengan mencegah diaktifkannya perangkat atau smartphone baru dari wilayah yang belum dimasuki Xiaomi secara resmi.
Kendati demikian, menurut laporan langkah itu diyakini sudah berdampak ke beberapa pengguna, karena perangkat mereka terkunci usai beberapa hari setelah digunakan.
Pengguna yang terpengaruh mungkin mendapatkan pemberitahuan bahwa kebijakan Xiaomi tidak mengizinkan penjualan atau penyediaan produknya ke wilayah pengguna, sehingga permintaan aktivasi akan ditolak.
Belum diketahui apakah kebijakan tersebut memengaruhi perangkat Xiaomi yang telah diaktifkan di wilayah tersebut.
(ysw)
tulis komentar anda