Ciptakan Karya Seni Pixelated, Bocah 12 Tahun dari London Jadi Miliarder

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 11:03 WIB
Benyamin Ahmed menghasilan Rp5,7 miliar setelah membuat serangkaian karya seni pixelated yang disebut Paus Aneh dan menjual non-fungible tokens (NFT). Foto/BBC News
LONDON - Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dari London telah menghasilkan £290.000 atau sekitar Rp5,7 miliar selama liburan sekolah. Bocah ini menghasilkan uang sebanyak itu setelah membuat serangkaian karya seni pixelated yang disebut Paus Aneh dan menjualnya bebtuk non-fungible tokens (NFT).

Dilansir BBC News, Sabtu (28/8/2021), Benyamin Ahmed membuat sertifikat kepemilikan digital karya seninya dan menjualnya melalui NFT. Bocah itu menyimpan penghasilannya dalam bentuk Ethereum - mata uang kripto.

Teman-teman sekelas Benyamin belum mengetahui kekayaan kripto yang baru ditemukannya, meskipun ia telah membuat video YouTube tentang hobinya, yang ia nikmati selain berenang, bulu tangkis, dan taekwondo.





"Saran saya untuk anak-anak lain yang mungkin ingin masuk ke ruang ini adalah jangan memaksakan diri untuk melakukan coding, lakukan saja apa yang disuka, jika Anda suka menari, menari lah dan lakukan dengan kemampuan terbaik Anda," katanya.

Ayah Benyamin, Imran, seorang pengembang perangkat lunak yang bekerja di keuangan tradisional, mendorong Benyamin dan saudaranya, Yousef, untuk mulai coding pada usia lima dan enam tahun.

Anak-anak memiliki keuntungan dari jaringan ahli teknologi yang kuat untuk meminta nasihat dan bantuan - tetapi dia sangat bangga dengan mereka.

Weird Whales adalah koleksi seni digital kedua Benyamin dengan konsep yang terinspirasi Minecraft. Kali ini, ia mendapat inspirasi dari gambar meme paus berpiksel yang terkenal dan gaya seni digital yang populer.



Benyamin menggunakan programnya sendiri untuk membuat kumpulan 3.350 paus tipe emoji. "Menarik melihat semuanya menetas, karena muncul di layar saya perlahan-lahan," katanya.

Benyamin sedang mengerjakan koleksi ketiganya yang bertema superhero . Dia juga ingin membuat "permainan bawah air" yang menampilkan paus. "Itu akan luar biasa," katanya.

Imran 100% yakin putranya tidak melanggar undang-undang hak cipta dan telah melibatkan pengacara untuk "mengaudit" karyanya, serta mendapatkan saran tentang cara merek dagang desainnya sendiri.
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More