Bahayanya Facebook Ketika Mereka Menyensor Konflik Palestina-Israel

Minggu, 30 Mei 2021 - 16:18 WIB
Warga Queens, New York, melakukan aksi protes sebagai bentuk solidaritas warga Palestina di Sheikh Jarrah, yang diusir oleh tentara Israel. Foto: Edna Leshowitz/Zuma Wire/Rex/Shutterstock
JAKARTA - Beberapa pekan terakhir Facebook masih jadi sorotan. Ini terkait protes yang dilakukan para aktivis hak asasi manusia terkait aksi penyensoran Facebook terhadap postingan yang pro Palestina.

Memangnya berapa banyak postingan yang dihapus? Dalam dua pekan paska insiden masjid Al-Aqsa di Yarusalem (6 Mei-19 Mei 2021), jumlahnya hampir 500 postingan menurut 7amleh. 7amleh adalah organisasi/LSM non-profit pembela HAM di Palestina.



Postingan-postingan tersebut dianggap tidak lolos moderasi konten algoritma rancangan Facebook.

Dan 7amleh tidak sendiri. Sekarang, berbaris 30 LSM HAM yang menuntut Facebook lebih transparan dalam bagaimana mereka menyeleksi postingan yang berhubungan dengan Palestian.



Anggota kongres AS Rashida Tlaib menyurati Facebook. Menuntut keterbukaan terhadap penyensoran konten Palestina dalam beberapa pekan terakhir. ”Saya tidak habis pikir bagaimana Facebook bisa menyensor suara-suara damai dari Palestina,” ujarnya.

Kelompok LSM HAM menyebut keputusan Facebook dan juga perusahaan-perusahaan teknologi Amerika terkait “penyensoran” terhadap Palestina adalah masalah yang besar.

Kok bisa perusahaan swasta bertindak sebagai mediator tentang informasi apa yang boleh dan tidak boleh keluar dari zona perang.

Masalahnya, bagi sebagian warga Palestina, media sosial menjadi satu-satunya platform untuk berbagi informasi dan menyuarakan apa yang sebenarnya terjadi di sana. Karena bahkan jurnalis dan media pun sangat terbatas dan sulit untuk melakukan peliputan di wilayah Israel dan Palestina.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More