RI Masih Bicara Tender, Jumlah Pengguna 5G di Dunia 3,5 Miliar di 2026
Selasa, 02 Maret 2021 - 09:45 WIB
SHANGHAI - Sampai sekarang Indonesia belum mengadopsi 5G , bahkan tendernya diulang. Sementara di dunia, pada 2026 ditaksir jumlah penggunanya mencapai 3,5 miliar.
Jaringan 5G pertama mulai beroperasi pada 2019, tapi pertumbuhan besar pertama diharapkan terjadi pada 2020. Terlebih lebih banyak perusahaan akan bergabung dengan segmen ini dengan chipset 5G baru dan ponsel cerdas baru yang siap untuk standar jaringan baru.
Yang pasti, pandemik yang dimulai tahun lalu tidak ada dalam rencana siapa pun. Ini merusak pasar dalam beberapa tahun, tetapi untungnya, itu tidak dapat mencegah penyebaran 5G. Menariknya, dunia COVID-19 baru berfungsi untuk menunjukkan bagaimana ekspansi 5G akan sangat penting untuk penerapan teknologi baru.
Berkat gelombang smartphone yang menampilkan dukungan jaringan generasi kelima di berbagai segmen harga, 5G benar-benar menjangkau pengguna. Menariknya, tampaknya pasar akan dipenuhi smartphone 5G hanya dalam beberapa tahun. Hal itu disampaikan Ericson, perusahaan jaringan 5G.
Dalam “5G Evolution Summit” yang diadakan selama MWC 2021 Shanghai , Penj Juanjiang, General Manager Ericsson's Northeast Asia Research Center, mengatakan, per Januari 2021, sudah ada 123 jaringan komersial 5G di seluruh dunia dan sudah ada 335 terminal komersial 5G.
"Kecepatan komersialisasi 5G juga di luar imajinasi. Jumlah total pengguna global 5G telah melebihi 200 juta hanya dalam waktu satu tahun. Laju pertumbuhan ini jauh melampaui awal dari popularisasi 4G. Diperkirakan pada 2026, pengguna 5G akan mencapai 3,5 miliar,” paparnya dikutip laman Giz China.
Ericsson memprediksi 5G akan menyumbang 54% dari total data seluler pada tahun 2026. Tahun ini tentunya akan menjadi tahun penting lainnya untuk ekspansi 5G. Sekarang, perusahaan memiliki chipset kelas bawah yang dilengkapi konektivitas 5G. Hingga akhir tahun berharap pasar memiliki banyak smartphone 5G hemat biaya dari berbagai merek.
Berbicara tentang tren perubahan lalu lintas seluler, Juanjiang, mengatakan, lalu lintas data seluler global saat ini sekitar 51EB (Exabyte = 1.024 Petabytes = 1.048.576 TeraBytes). Jumlah ini akan mencapai 226EB pada 2026. Jumlah itu meningkat sekitar 5 kali lipat. Artinya kapasitas beban dan kebutuhan jaringan akan terus meningkat.
Sejauh ini, lalu lintas video menyumbang 66% dari total lalu lintas data seluler. Ericsson percaya proporsi ini akan meningkat menjadi 77% pada tahun 2026. Selain itu, beberapa perbedaan antara persyaratan video untuk jaringan dan layanan tradisional lainnya meningkatkan cara 5G akan berkembang.
Menurut eksekutif, bandwidth besar 5G dan latensi rendah cocok untuk jenis layanan yang peka waktu. Ini mencakup layanan media waktu nyata, terutama permainan cloud yang membutuhkan interaksi tinggi dan pengoperasian peralatan kendali jarak jauh.
Jaringan 5G pertama mulai beroperasi pada 2019, tapi pertumbuhan besar pertama diharapkan terjadi pada 2020. Terlebih lebih banyak perusahaan akan bergabung dengan segmen ini dengan chipset 5G baru dan ponsel cerdas baru yang siap untuk standar jaringan baru.
Yang pasti, pandemik yang dimulai tahun lalu tidak ada dalam rencana siapa pun. Ini merusak pasar dalam beberapa tahun, tetapi untungnya, itu tidak dapat mencegah penyebaran 5G. Menariknya, dunia COVID-19 baru berfungsi untuk menunjukkan bagaimana ekspansi 5G akan sangat penting untuk penerapan teknologi baru.
Berkat gelombang smartphone yang menampilkan dukungan jaringan generasi kelima di berbagai segmen harga, 5G benar-benar menjangkau pengguna. Menariknya, tampaknya pasar akan dipenuhi smartphone 5G hanya dalam beberapa tahun. Hal itu disampaikan Ericson, perusahaan jaringan 5G.
Dalam “5G Evolution Summit” yang diadakan selama MWC 2021 Shanghai , Penj Juanjiang, General Manager Ericsson's Northeast Asia Research Center, mengatakan, per Januari 2021, sudah ada 123 jaringan komersial 5G di seluruh dunia dan sudah ada 335 terminal komersial 5G.
"Kecepatan komersialisasi 5G juga di luar imajinasi. Jumlah total pengguna global 5G telah melebihi 200 juta hanya dalam waktu satu tahun. Laju pertumbuhan ini jauh melampaui awal dari popularisasi 4G. Diperkirakan pada 2026, pengguna 5G akan mencapai 3,5 miliar,” paparnya dikutip laman Giz China.
Ericsson memprediksi 5G akan menyumbang 54% dari total data seluler pada tahun 2026. Tahun ini tentunya akan menjadi tahun penting lainnya untuk ekspansi 5G. Sekarang, perusahaan memiliki chipset kelas bawah yang dilengkapi konektivitas 5G. Hingga akhir tahun berharap pasar memiliki banyak smartphone 5G hemat biaya dari berbagai merek.
Berbicara tentang tren perubahan lalu lintas seluler, Juanjiang, mengatakan, lalu lintas data seluler global saat ini sekitar 51EB (Exabyte = 1.024 Petabytes = 1.048.576 TeraBytes). Jumlah ini akan mencapai 226EB pada 2026. Jumlah itu meningkat sekitar 5 kali lipat. Artinya kapasitas beban dan kebutuhan jaringan akan terus meningkat.
Sejauh ini, lalu lintas video menyumbang 66% dari total lalu lintas data seluler. Ericsson percaya proporsi ini akan meningkat menjadi 77% pada tahun 2026. Selain itu, beberapa perbedaan antara persyaratan video untuk jaringan dan layanan tradisional lainnya meningkatkan cara 5G akan berkembang.
Menurut eksekutif, bandwidth besar 5G dan latensi rendah cocok untuk jenis layanan yang peka waktu. Ini mencakup layanan media waktu nyata, terutama permainan cloud yang membutuhkan interaksi tinggi dan pengoperasian peralatan kendali jarak jauh.
Baca Juga
(iqb)
tulis komentar anda