Ilmuwan Sukses Membuat Lompatan Sains untuk Mendukung Kehidupan di Mars
Selasa, 16 Februari 2021 - 14:32 WIB

Cyanobakteria. Foto/dok
JAKARTA - Eskperimen yang baru-aru ini dilakukan ilmuwan untuk mendukung kehidupan di planet Mars membuahkan hasil. Para ilmuwan sukses menumbuhkan cyanobacteria alias ganggang biru-hijau dalam kondisi atsmosfer Mars.
Ahli astrobiologi Cyprien Verseux dari Universitas Bremen di Jerman mengatakan, tentu saja ini merupakan langkah signifikan menuju sistem pendukung kehidupan berbasis cyanobacteria untuk habitat manusia ketika kita akhirnya berhasil ke Mars. (Baca: Masuki Orbit Mars, Pesawat Tianwen-1 Mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek ke Bumi)
"Di sini kami menunjukkan bahwa cyanobacteria dapat menggunakan gas yang tersedia di atmosfer Mars , pada tekanan total rendah, sebagai sumber karbon dan nitrogen," kata Verseux sperti dikutip Science Alert.
Dalam eksperimen tersebut, cyanobacteria mempertahankan kemampuannya untuk tumbuh di air yang hanya mengandung debu mirip Mars dan masih dapat digunakan untuk memberi makan mikroba lain. "Ini dapat membantu misi jangka panjang ke Mars berkelanjutan," terangnya.
Para ilmuwan percaya bahwa ledakan cyanobacteria 2,4 miliar tahun yang lalu sebagian besar bertanggung jawab atas atmosfer Bumi. Ketika meledak ke tempat kejadian, cyanobacteria memompa atmosfer dengan oksigen, secara dramatis mengubah seluruh planet dipenuhi oksigen.
Selama beberapa tahun, para ilmuwan telah mempertimbangkan bagaimana manusia dapat memanfaatkan kemampuan cyanobacteria untuk membuat oksigen agar dapat hidup di Mars. Atmosfer Mars sebagian besar terdiri dari karbon dioksida (95 persen) dan nitrogen (3 persen), keduanya difiksasi oleh cyanobacteria, mengubahnya menjadi senyawa organik dan nutrisi. (Baca juga: Wombat Satu-satunya Mahluk Bumi yang Kotorannya Berbentuk Kotak, Kok Bisa!)
Namun, tekanan atmosfer Mars yang hanya 1 persen dari tekanan atmosfer bumi, terlalu rendah untuk keberadaan air cair. Cyanobacteria juga sulit tumbuh di Mars secara langsung dengan kondisi tersebut. Ilmuwan juga tertantang untuk menciptakan kembali kondisi atmosfer Bumi di Mars.
Ahli astrobiologi Cyprien Verseux dari Universitas Bremen di Jerman mengatakan, tentu saja ini merupakan langkah signifikan menuju sistem pendukung kehidupan berbasis cyanobacteria untuk habitat manusia ketika kita akhirnya berhasil ke Mars. (Baca: Masuki Orbit Mars, Pesawat Tianwen-1 Mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek ke Bumi)
"Di sini kami menunjukkan bahwa cyanobacteria dapat menggunakan gas yang tersedia di atmosfer Mars , pada tekanan total rendah, sebagai sumber karbon dan nitrogen," kata Verseux sperti dikutip Science Alert.
Dalam eksperimen tersebut, cyanobacteria mempertahankan kemampuannya untuk tumbuh di air yang hanya mengandung debu mirip Mars dan masih dapat digunakan untuk memberi makan mikroba lain. "Ini dapat membantu misi jangka panjang ke Mars berkelanjutan," terangnya.
Para ilmuwan percaya bahwa ledakan cyanobacteria 2,4 miliar tahun yang lalu sebagian besar bertanggung jawab atas atmosfer Bumi. Ketika meledak ke tempat kejadian, cyanobacteria memompa atmosfer dengan oksigen, secara dramatis mengubah seluruh planet dipenuhi oksigen.
Selama beberapa tahun, para ilmuwan telah mempertimbangkan bagaimana manusia dapat memanfaatkan kemampuan cyanobacteria untuk membuat oksigen agar dapat hidup di Mars. Atmosfer Mars sebagian besar terdiri dari karbon dioksida (95 persen) dan nitrogen (3 persen), keduanya difiksasi oleh cyanobacteria, mengubahnya menjadi senyawa organik dan nutrisi. (Baca juga: Wombat Satu-satunya Mahluk Bumi yang Kotorannya Berbentuk Kotak, Kok Bisa!)
Namun, tekanan atmosfer Mars yang hanya 1 persen dari tekanan atmosfer bumi, terlalu rendah untuk keberadaan air cair. Cyanobacteria juga sulit tumbuh di Mars secara langsung dengan kondisi tersebut. Ilmuwan juga tertantang untuk menciptakan kembali kondisi atmosfer Bumi di Mars.
Lihat Juga :