Edge Computing Dinilai Penting dalam Strategi Pertumbuhan Ekonomi Digital

Kamis, 17 Desember 2020 - 16:34 WIB
Laporan Tech Research Asia mencakup wawasan dari 15 Chief Information Officers (CIO) dan 1.100 pimpinan TI di berbagai industri di Asia Pasifik tentang keadaan TI saat ini. Foto/Ist
JAKARTA - Pemimpin teknologi informasi (TI) terdorong mengadopsi edge computing guna mengatasi masalah bandwidth dan latensi. Hal ini menunjukkan manfaat signifikan dalam menerapkan solusi edge dalam lingkungan bisnis. (Baca juga: Red Hat Lebarkan Jangkauan Open Hybrid Cloud ke Edge )

Ini adalah temuan survei Tech Research Asia (TRA) tentang edge computing di Asia Pasifik yang disampaikan Schneider Electric . Laporan yang baru-baru dirilis dan diinisiasikan oleh Schneider Electric mencakup wawasan dari 15 Chief Information Officers (CIO) dan 1.100 pimpinan TI di berbagai industri di Asia Pasifik tentang keadaan TI saat ini, tujuan dan penggunaan edge computing, serta panduan di masa mendatang. Laporan ini juga membahas wawasan terhadap edge computing pada lima segmen industri secara lebih mendalam.

“Sejumlah besar organisasi di Asia Pasifik dalam beberapa tahun mendatang akan merasakan kekuatan edge computing. Meskipun tidak semua orang akan menggunakan istilah 'edge', tetapi mereka benar-benar membutuhkan situs dan kapabilitas edge untuk dapat berhasil," kata Trevor Clarke, Director TRA.

Survei ini terdiri dari penelitian ekstensif dan wawancara mendalam dengan responden di berbagai industri. Responden mencakup negara-negara Asia Pasifik yaitu Australia, Jepang, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Filipina, dan Taiwan.

“Laporan terbaru dari TRA ini menunjukkan bahwa alasan utama para pemimpin TI mengadopsi edge computing adalah untuk mengatasi masalah bandwidth dan latensi. Hal ini menunjukkan fakta lebih lanjut terkait manfaat yang signifikan dalam menerapkan solusi edge dalam lingkungan bisnis saat ini di mana kecepatan dan efisiensi yang lebih tinggi menjadi keunggulan kompetitif,” kata Benoit Dubarle, Senior Vice President, Asia Timur dan Jepang, Schneider Electric.



Manfaat Edge Computing

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa 72% responden yang telah mengadopsi edge computing melihat manfaat dalam pengurangan biaya TI, diikuti dengan penurunan biaya operasional (46%) dan peningkatan kepuasan pelanggan (34%). Dalam hal industri dengan tingkat adopsi tertinggi, sektor pendidikan tinggi menempati urutan teratas dengan 68% organisasi yang disurvei telah mengadopsi edge.

Faktor-faktor seperti pandemi global dan model pembelajaran baru telah membuat kolaborasi dan berbagi sumber daya antar lembaga menjadi lebih umum. Demikian pula di sektor healthcare di mana sekitar setengah dari mereka yang disurvei di industri ini menyatakan telah mengadopsi edge computing, dan 80%-nya adalah pengguna yang sudah ada dari beberapa bentuk layanan cloud computing.

Penelitian menunjukkan alasan utama pergeseran ini adalah untuk mengatasi masalah bandwidth dan latensi, memenuhi kewajiban terhadap aspek keamanan, dan meningkatkan efisiensi biaya. Di sektor layanan keuangan, preferensi terhadap komputasi edge cukup tinggi di mana 63% institusi layanan keuangan di Asia Pasifik menyatakan telah mengadopsi edge computing. Hanya 22% responden yang mengatakan mereka akan memindahkan setiap beban kerja ke cloud.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More