Lestarikan Warisan Budaya, Aksara Pegon Siap Digitalisasi

Selasa, 24 November 2020 - 10:43 WIB
“Ibarat gayung bersambut, kami mendukung penuh gagasan ini (digitalisasi aksara) karena bisa melestarikan budaya pesantren di era digitalisasi, yang penting arahnya kemana (positif) kita mengikuti, yang penting jangan kemana-mana,” ucap K,H Alfin Sunhaji.

Makna lafal Pegon itu sendiri berasal dari lafal Jawa pego, yang berarti menyimpang, karena memang menyimpang dari literatur Arab dan Jawa. Karena itu dalam perbincangan soal gagasan tersebut mengemuka persoalan bahwa aksara Pegon ternyata belum ada standarisasi diantara para penggunanya.

Ada sejumlah perbedaan antara pengguna di komunitas tertentu dengan pengguna di komunitas lainnya dalam menerapkan aksara Pegon sesuai dengan yang dimaksudkannya. Namun dalam satu komunitas yang sama mereka sama-sama memahami aspek keterbacaan aksara Pegon yang digunakannya karena yang penting mereka dapat memahami apa yang dimaksudkan dalam bacaan beraksara Pegon tersebut.

Karena itu dalam program digitalisasi ini tidak akan dilakukan penyeragaman kaidah penggunaan aksara Pegon melainkan mengakomodasi sejumlah versi sebagaimana yang sudah lazim digunakan oleh komunitas yang berbeda.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More