Teknologi 5G-nya Dijegal di Swedia, di Luar Dugaan Ericsson Bela Huawei
Sabtu, 21 November 2020 - 09:10 WIB
SHENZHEN - Huawei baru-baru ini dilarang memasok peralatan 5G ke operator di Swedia , negara asal perusahaan saingannya, Ericsson. Dan secara tak terduga, perusahaan teknologi China itu mendapat pembelaan dari raksasa teknologi Swedia itu. (Baca juga: Amerika Panik China Sukses Uji 6G yang 100 Kali Lebih Cepat dari 5G )
Laman Giz China melaporkan, CEO Ericsson, Borje Ekholm, dalam sebuah wawancara menegaskan, keputusan melarang Huawei dan ZTE berpartisipasi dalam pengembangan jaringan 5G di Swedia membatasi persaingan dan perdagangan bebas. Larangan itu bahkan bisa menunda peluncuran teknologi baru.
Tepat sebulan lalu Swedish Post and Telecom Authority (PTS) merilis daftar empat perusahaan yang boleh bersaing memperebutkan frekuensi 5G di negara Eropa Utara itu. Dua syaratnya, instalasi tidak boleh menyertakan produk dari Huawei dan ZTE, serta infrastruktur yang ada beserta peralatannya harus dihentikan pada 2025.
Ekholm mengungkapkan, perusahaannya dibangun di atas peluang untuk berdagang dengan bebas. Dari sudut pandangnya, penting untuk memiliki pasar terbuka.
Dia juga menuding Swedia telah menyimpang dari pedoman UE jaringan 5G aman yang memungkinkan operator dan regulator untuk mengawasi produsen peralatan dengan cermat tanpa melarang perusahaan mana pun secara khusus.
Ada alasan lain Ericsson dan Ekholm, khususnya, ingin Huawei dapat bersaing. Yakni, perusahaan China saat ini mengajukan banding atas keputusan tersebut di pengadilan sehingga bisa memperlambat peluncuran jaringan 5G.
Ketika kedatangan 4G terjadi, Eropa lambat untuk mengadopsinya dan jika situasinya berulang, ekonomi dapat menderita sebagai akibatnya. (Baca juga: Jan Oblak Bongkar Rahasia Kalahkan Barcelona )
Laman Giz China melaporkan, CEO Ericsson, Borje Ekholm, dalam sebuah wawancara menegaskan, keputusan melarang Huawei dan ZTE berpartisipasi dalam pengembangan jaringan 5G di Swedia membatasi persaingan dan perdagangan bebas. Larangan itu bahkan bisa menunda peluncuran teknologi baru.
Tepat sebulan lalu Swedish Post and Telecom Authority (PTS) merilis daftar empat perusahaan yang boleh bersaing memperebutkan frekuensi 5G di negara Eropa Utara itu. Dua syaratnya, instalasi tidak boleh menyertakan produk dari Huawei dan ZTE, serta infrastruktur yang ada beserta peralatannya harus dihentikan pada 2025.
Ekholm mengungkapkan, perusahaannya dibangun di atas peluang untuk berdagang dengan bebas. Dari sudut pandangnya, penting untuk memiliki pasar terbuka.
Dia juga menuding Swedia telah menyimpang dari pedoman UE jaringan 5G aman yang memungkinkan operator dan regulator untuk mengawasi produsen peralatan dengan cermat tanpa melarang perusahaan mana pun secara khusus.
Ada alasan lain Ericsson dan Ekholm, khususnya, ingin Huawei dapat bersaing. Yakni, perusahaan China saat ini mengajukan banding atas keputusan tersebut di pengadilan sehingga bisa memperlambat peluncuran jaringan 5G.
Ketika kedatangan 4G terjadi, Eropa lambat untuk mengadopsinya dan jika situasinya berulang, ekonomi dapat menderita sebagai akibatnya. (Baca juga: Jan Oblak Bongkar Rahasia Kalahkan Barcelona )
(iqb)
Lihat Juga :
tulis komentar anda