Waspada, Registrasi Domain Berbahaya Terkait Virus Corona Meningkat
Sabtu, 09 Mei 2020 - 16:26 WIB
JAKARTA - Merebaknya virus Corona di seluruh dunia memicu peningkatan pencarian topik-topik terkait COVID-19 di dunia maya. Perusahaan keamanan siber Palo Alto melalui Unit 42 melihat adanya peningkatan pencarian online melalui Google dan URL terkait virus Corona sejak awal Februari.
Dengan menggunakan Google Trends dan log traffic, tim Unit 42 mengamati peningkatan tajam minat pengguna terhadap topik yang berkaitan dengan virus Corona Covid-19, dengan beberapa titik puncak penting pada akhir Januari, akhir Februari, dan pertengahan Maret 2020.
Dari hasil pengamatan terhadap pertumbuhan minat pengguna terjadi rata-rata peningkatan harian pada registrasi nama domain terkait virus Corona sebesar 656%, mulai Februari hingga Maret.
Palo Alto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/5/2020), menyebut dalam jangka waktu tersebut, Unit 42 mencatat pertumbuhan registrasi domain berbahaya sebesar 569%, termasuk malware dan phishing.
Selain itu, pertumbuhan registrasi domain "berisiko tinggi" sebesar 788%, termasuk scam, coin mining tak beriizin, serta domain yang terbukti memiliki hubungan dengan URL jahat dalam domain-domain tersebut. Atau bisa juga pemanfaatan penyedia layanan bullet proof hosting,yang membuat hosting domain para pelaku kejahatan siber tersebut sulit terlacak.
Hingga akhir Maret, Unit 42 telah mengidentifikasi 116.357 nama domain baru terkait virus Corona yang telah terdaftar. Dari seluruh domain baru tersebut, 2.022 domain dinilai berbahaya, sedangkan 40.261 lainnya "berisiko tinggi".
Untuk mengantisipasi situasi ini, orang-orang seharusnya bersikap sangat skeptis terhadap email apa pun. Begitu juga dengan situs web yang baru terdaftar dengan tema COVID-19.
Sebaiknya warganet selalu waspada dan memeriksa terlebih dahulu nama domain agar tahu validitas dan keamanannya. Contohnya memastikan apakah domain tersebut adalah domain yang sah (google [.] Com vs g00gle [.] Com), serta memastikan adanya ikon kunci di sisi kiri bilah URL browser, untuk memastikan koneksi HTTPS yang valid.
Dengan menggunakan Google Trends dan log traffic, tim Unit 42 mengamati peningkatan tajam minat pengguna terhadap topik yang berkaitan dengan virus Corona Covid-19, dengan beberapa titik puncak penting pada akhir Januari, akhir Februari, dan pertengahan Maret 2020.
Dari hasil pengamatan terhadap pertumbuhan minat pengguna terjadi rata-rata peningkatan harian pada registrasi nama domain terkait virus Corona sebesar 656%, mulai Februari hingga Maret.
Palo Alto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/5/2020), menyebut dalam jangka waktu tersebut, Unit 42 mencatat pertumbuhan registrasi domain berbahaya sebesar 569%, termasuk malware dan phishing.
Selain itu, pertumbuhan registrasi domain "berisiko tinggi" sebesar 788%, termasuk scam, coin mining tak beriizin, serta domain yang terbukti memiliki hubungan dengan URL jahat dalam domain-domain tersebut. Atau bisa juga pemanfaatan penyedia layanan bullet proof hosting,yang membuat hosting domain para pelaku kejahatan siber tersebut sulit terlacak.
Hingga akhir Maret, Unit 42 telah mengidentifikasi 116.357 nama domain baru terkait virus Corona yang telah terdaftar. Dari seluruh domain baru tersebut, 2.022 domain dinilai berbahaya, sedangkan 40.261 lainnya "berisiko tinggi".
Untuk mengantisipasi situasi ini, orang-orang seharusnya bersikap sangat skeptis terhadap email apa pun. Begitu juga dengan situs web yang baru terdaftar dengan tema COVID-19.
Sebaiknya warganet selalu waspada dan memeriksa terlebih dahulu nama domain agar tahu validitas dan keamanannya. Contohnya memastikan apakah domain tersebut adalah domain yang sah (google [.] Com vs g00gle [.] Com), serta memastikan adanya ikon kunci di sisi kiri bilah URL browser, untuk memastikan koneksi HTTPS yang valid.
(iqb)
tulis komentar anda