YouTube Enggan Hapus Video Klaim Kemenangan Trump

Kamis, 05 November 2020 - 16:07 WIB
Setelah publikasi, juru bicara YouTube Andrea Faville menjelaskan bahwa "Pedoman Komunitas" perusahaan merujuk pada video yang mengecilkan hati pemberian suara, tetapi tidak pada video yang menganjurkan gangguan setelah proses pemilihan suara.

"Pedoman Komunitas kami melarang konten yang menyesatkan penonton tentang pemberian suara, misalnya konten yang bertujuan untuk menyesatkan pemilih tentang waktu, tempat, sarana, atau persyaratan kelayakan untuk memberikan suara, atau klaim palsu yang secara material dapat menghalangi pemberian suara," ujar Faville dikutip dari CNBC, Kamis (5/11/2020).

"Konten video ini tidak naik ke level itu, jadi tidak dihapus," sambungnya.

Namun, YouTube mengatakan telah menghentikan iklan di video tersebut yang menghilangkan aliran pendapatan bagi pengunggah.

"Kami tidak mengizinkan iklan berjalan pada konten yang merusak kepercayaan dalam pemilu dengan informasi yang terbukti salah," kata Christa Muldoon juru bicara YouTube yang lain.

“Pemilihan belum usai. Oleh karena itu, ini termasuk dalam kebijakan kami yang terbukti salah dan akan didemonetisasi di YouTube," imbuhnya.

Tanggapan membingungkan dari Youtubedatang ketika perusahaan media sosial menghadapi tekanan untuk menahan informasi yang salah dan menghindari bias politik - terutama di sekitar pemilu AS 2020 yang kontroversial.

Perusahaan menghapus saluran siaran langsung pada hari H Pemilu setelah menemukan laporan YouTube menunjukkan hasil pemilih yang menyesatkan.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More