Kominfo, BAKTI, dan idEA Gotong Royong Bikin Program Pelatihan UMKM Digital
Selasa, 06 Oktober 2020 - 12:32 WIB
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan Program Pelatihan UMKM Digital guna memperkuat dan memberdayakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air . (Baca juga: Surati Jokowi, Din Syamsuddin Tunjukkan Pangkal Kegaduhan di Indonesia )
Pelatihan ini diinisiasi oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA).
“Program Pelatihan UMKM Digital Online BAKTI merupakan program pendampingan bagi UMKM/UMi untuk melakukan on-boarding, khususnya yang berada di luar Pulau Jawa, terutama di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) dan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP)," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate saat pembukaan Pelatihan Digital UMKM Indonesia secara virtual awal pekan ini.
Pelatihan Digital UMKM Indonesia akan dimulai pada 5 Oktober-12 Desember 2020. Semua perhelatan digelar secara daring.
Dalam jangka waktu 2,5 bulan, para peserta bisa belajar berbagai hal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Ada kurikulum yang telah dirancang sehinga menjadi 60 modul pilihan yang bisa digunakan selama program pelatihan daring tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum idEA, Bima Laga menyebut, Pelatihan UMKM Digital ini dikemas komprehensif. Fokusnya pada pelaku UMKM yang menjual produknya secara online ke pasar lokal.
"Pelatihan ini adalah pelatihan komprehensif, ada edukasi, fasilitasi UMKM mengenai digital marketing, dan penggunaan berbagai aplikasi yang dapat meningkatkan produktivitas usaha agar usahanya dapat tumbuh lebih cepat dan makin efisien,” tutur Bima.
Karena digelar secara online, idEA dan BAKTI Kominfo menyediakan subsidi kuota internet berbentuk pulsa untuk mengikuti rangkaian webinar ini. “Kami berharap hal ini dapat meringankan beban kuota internet para UMKM untuk bisa tetap mengikuti semua kelas pelatihan online ini,” harap Direktur Utama BAKTI, Anang Latif.
Untuk periode kali ini, hanya dibuka untuk 2.500 orang peserta. Namun mendapat antusiasme yang cukup tinggi hingga mencapai 6.000 pendaftar.
Dia menambahkan, kemungkinan akan dibuka lagi program pelatihan seperti ini tahun depan. Masih dipertimbangkan lagi dengan melihat efektivitas dari hasil evaluasi program tahun ini.
"2.500 (peserta pelatihan) di tahun ini tentunya akan menjadi evaluasi bagi kita selanjutnya. Ya enggak logislah kalau ternyata dari 2.500 (peserta) penjualan engga meningkat, makin tak logis lagi kalo 2021 melanjutkan program ini," ujarnya.
Namun dia yakin dengan 60 modul yang disiapkan idEA peserta memiliki ketertarikan yang berbeda-beda. "Jadi menu (modul) bisa mereka pilih sesuai kebutuhan," tandasnya. (Baca juga: Galaxy A72 Disiapkan sebagai Ponsel Samsung Pertama dengan Penta Kamera )
Pelatihan ini diinisiasi oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA).
“Program Pelatihan UMKM Digital Online BAKTI merupakan program pendampingan bagi UMKM/UMi untuk melakukan on-boarding, khususnya yang berada di luar Pulau Jawa, terutama di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) dan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP)," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate saat pembukaan Pelatihan Digital UMKM Indonesia secara virtual awal pekan ini.
Pelatihan Digital UMKM Indonesia akan dimulai pada 5 Oktober-12 Desember 2020. Semua perhelatan digelar secara daring.
Dalam jangka waktu 2,5 bulan, para peserta bisa belajar berbagai hal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Ada kurikulum yang telah dirancang sehinga menjadi 60 modul pilihan yang bisa digunakan selama program pelatihan daring tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum idEA, Bima Laga menyebut, Pelatihan UMKM Digital ini dikemas komprehensif. Fokusnya pada pelaku UMKM yang menjual produknya secara online ke pasar lokal.
"Pelatihan ini adalah pelatihan komprehensif, ada edukasi, fasilitasi UMKM mengenai digital marketing, dan penggunaan berbagai aplikasi yang dapat meningkatkan produktivitas usaha agar usahanya dapat tumbuh lebih cepat dan makin efisien,” tutur Bima.
Karena digelar secara online, idEA dan BAKTI Kominfo menyediakan subsidi kuota internet berbentuk pulsa untuk mengikuti rangkaian webinar ini. “Kami berharap hal ini dapat meringankan beban kuota internet para UMKM untuk bisa tetap mengikuti semua kelas pelatihan online ini,” harap Direktur Utama BAKTI, Anang Latif.
Untuk periode kali ini, hanya dibuka untuk 2.500 orang peserta. Namun mendapat antusiasme yang cukup tinggi hingga mencapai 6.000 pendaftar.
Dia menambahkan, kemungkinan akan dibuka lagi program pelatihan seperti ini tahun depan. Masih dipertimbangkan lagi dengan melihat efektivitas dari hasil evaluasi program tahun ini.
"2.500 (peserta pelatihan) di tahun ini tentunya akan menjadi evaluasi bagi kita selanjutnya. Ya enggak logislah kalau ternyata dari 2.500 (peserta) penjualan engga meningkat, makin tak logis lagi kalo 2021 melanjutkan program ini," ujarnya.
Namun dia yakin dengan 60 modul yang disiapkan idEA peserta memiliki ketertarikan yang berbeda-beda. "Jadi menu (modul) bisa mereka pilih sesuai kebutuhan," tandasnya. (Baca juga: Galaxy A72 Disiapkan sebagai Ponsel Samsung Pertama dengan Penta Kamera )
(iqb)
tulis komentar anda