Tiga Profesor Jepang Buktikan Plasmacluster Turunkan Risiko Virus Corona

Selasa, 22 September 2020 - 21:39 WIB
General Manager of Global Plasmacluster Equipment Planning SHARP Corp. Hiromasa Okajima, saat menjelaskan bagaimana proses Ion Plasmacluster bisa mengurangi risiko virus Corona di udara. Foto/ist
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bukti yang muncul tentang penyebaran virus Corona jenis SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 melalui airborne atau udara .

Walaupun belum dapat dipastikan secara valid, kemungkinan penyebaran ini tetap dapat terjadi jika keadaan lingkungan mendukung terhadap perkembangan virus tersebut. Misalnya, kualitas udara yang buruk akibat sirkulasi udara yang tidak baik.

Kabar baiknya, ada teknologi yang bisa mereduksi kemungkinan penyebaran virus Corona di udara. PT Sharp Electronics Indonesia , hari ini, mengumumkan temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang mereka kembangkan. Raksasa elektronik asal Jepang itu menegaskan Plasmacluster telah lolos uji dalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) melalui udara.

Temuan ini adalah yang pertama di dunia. “Ini merupakan kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia," kata Shinji Teraoka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia.





Tidak tanggung-tanggung, ada empat profesor asal Jepang yang menguji kemampuan Plasmacluster. Sharp Corporation menggandeng Profesor Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Institute of Tropical Medicine, Universitas Nagasaki; Professor Asuka Nanbo (anggota Dewan Perkumpulan Virologi Jepang) Universitas Nagasaki; dan Profesor Hironori Yoshiyama dari Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Shimane (juga anggota Dewan institusi yang dihormati secara internasional dalam penelitian penyakit menular di Jepang untuk pertama kalinya di dunia melakukan penelitian virus Corona baru/ARS-CoV-2) melalui perangkat uji virus yang dilengkapi teknologi Plasmacluster dari Sharp.

Dalam penelitian ini, virus Corona baru (SARS-CoV-2) yang melayang di udara disinari oleh ion Plasmacluster selama sekitar 30 detik, hasilnya menunjukan titer infeksi virus dapat berkurang lebih dari 90%.

Pada bulan Desember 2019 lalu, wabah penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Corona baru mulai tersebar. Lalu pada Agustus 2020, lebih dari 25 juta orang telah terinfeksi SARS-CoV-2 dan lebih dari 840.000 orang di dunia meninggal karena penyakit menular ini.

Pada 2004, Sharp sudah membuktikan keefektifan dari teknologi Plasmacluster terhadap virus Corona yang menyebar melalui kucing, anggota keluarga Coronaviridae. Pada tahun berikutnya, kembali Sharp membuktikan keefektifannya terhadap virus asli SARS Coronavirus (SARS-CoV), yang menyebabkan wabah (2002-2003), dan secara genetik mirip novel coronavirus (SARS-CoV-2).
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More