E-Wallet dan QRIS, Pendorong Tren Pembayaran Digital di Indonesia
Jum'at, 21 Maret 2025 - 08:00 WIB

E-Wallet dan QRIS mendapatkan adopsi yang sangat cepat di Indonesia. Foto: Sindonews/Danang Arradian
JAKARTA - Lanskap pembayaran digital di Indonesia mengalami transformasi signifikan dalam satu dekade terakhir. Dua kekuatan utama yang mendorong perubahan tersebut adalah ini: e-Wallet (dompet digital) dan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Pada 2014, transaksi e-Wallet masih sangat minim, namun menunjukkan pertumbuhan yang konsisten hingga tahun 2021.
Victor Kwan, Head of Growth, Business & Marketing, Doku, menyebut ada beberapa alasannya. Pertama, karena e-Wallet menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam bertransaksi. “Pengguna tidak perlu lagi repot membawa uang tunai, dan pembayaran dapat dilakukan dengan cepat melalui smartphone,” ungkap Victor.
Selain itu, e-Wallet dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki smartphone, bahkan mereka yang tidak memiliki rekening bank. “Ini mendorong inklusi keuangan dan membuka akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang lebih luas,” tambahnya.
Soal keamanan, E-Wallet juga menawarkan lapisan keamanan tambahan melalui otentikasi biometrik dan sistem enkripsi, mengurangi risiko kehilangan uang tunai atau penipuan.
Victor juga melihat semakin banyak merchant yang menerima e-Wallet sebagai metode pembayaran, baik online maupun offline, mendorong peningkatan penggunaan di kalangan masyarakat.
2. QRIS: Percepatan dan Kemudahan Universal
Selain E-Wallet, tren pembayaran digital mengalami percepatan signifikan setelah kehadiran QRIS. Dimulai pada 2021, QRIS langsung menunjukkan pertumbuhan eksponensial dan menjadi metode pembayaran dominan pada 2024.
1. E-Wallet: Pionir Pembayaran Digital
e-Wallet menjadi pionir dalam mempopulerkan pembayaran digital di Indonesia karena kemudahan aksesnya. Dengan e-Wallet, pengguna bisa melakukan berbagai transaksi finansial lebih mudah tanpa harus membuka rekening bank.Pada 2014, transaksi e-Wallet masih sangat minim, namun menunjukkan pertumbuhan yang konsisten hingga tahun 2021.
Victor Kwan, Head of Growth, Business & Marketing, Doku, menyebut ada beberapa alasannya. Pertama, karena e-Wallet menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam bertransaksi. “Pengguna tidak perlu lagi repot membawa uang tunai, dan pembayaran dapat dilakukan dengan cepat melalui smartphone,” ungkap Victor.
Selain itu, e-Wallet dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki smartphone, bahkan mereka yang tidak memiliki rekening bank. “Ini mendorong inklusi keuangan dan membuka akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang lebih luas,” tambahnya.
Soal keamanan, E-Wallet juga menawarkan lapisan keamanan tambahan melalui otentikasi biometrik dan sistem enkripsi, mengurangi risiko kehilangan uang tunai atau penipuan.
Victor juga melihat semakin banyak merchant yang menerima e-Wallet sebagai metode pembayaran, baik online maupun offline, mendorong peningkatan penggunaan di kalangan masyarakat.
2. QRIS: Percepatan dan Kemudahan Universal
Selain E-Wallet, tren pembayaran digital mengalami percepatan signifikan setelah kehadiran QRIS. Dimulai pada 2021, QRIS langsung menunjukkan pertumbuhan eksponensial dan menjadi metode pembayaran dominan pada 2024.Lihat Juga :
tulis komentar anda