Ilmuwan Temukan Kebenaran Mukjizat Nabi Musa Membelah Laut Merah
Minggu, 23 Februari 2025 - 07:14 WIB
Penelitian tersebut juga mengusulkan bahwa "kolam kematian" ini dapat menawarkan wawasan berharga dalam upaya menemukan kehidupan ekstraterestial.
Ekosistem ekstrem ini, salah satu yang paling keras di Bumi, mungkin meniru lingkungan "dunia air" yang jauh di luar tata surya kita.
Sam Purkis, seorang profesor dan ketua Departemen Geosains Kelautan di Universitas Miami, mengatakan: "Biasanya, hewan-hewan ini melakukan bioturbasi atau mengaduk dasar laut, mengganggu sedimen yang terkumpul di sana,''
"Tidak demikian halnya dengan kolam air garam. Di sini, lapisan sedimen apa pun yang mengendap di dasar kolam air garam tetap utuh."
Purkis dan timnya bersemangat untuk menjelajahi kondisi kolam air asin yang belum tersentuh, karena yakin bahwa kondisi tersebut memegang kunci untuk mengungkap wawasan tentang lingkungan laut purba. Tujuan mereka adalah merekonstruksi pola iklim masa lalu dan melacak evolusi jangka panjang ekosistem Bumi selama jutaan tahun.
Ekosistem ekstrem ini, salah satu yang paling keras di Bumi, mungkin meniru lingkungan "dunia air" yang jauh di luar tata surya kita.
Sam Purkis, seorang profesor dan ketua Departemen Geosains Kelautan di Universitas Miami, mengatakan: "Biasanya, hewan-hewan ini melakukan bioturbasi atau mengaduk dasar laut, mengganggu sedimen yang terkumpul di sana,''
"Tidak demikian halnya dengan kolam air garam. Di sini, lapisan sedimen apa pun yang mengendap di dasar kolam air garam tetap utuh."
Purkis dan timnya bersemangat untuk menjelajahi kondisi kolam air asin yang belum tersentuh, karena yakin bahwa kondisi tersebut memegang kunci untuk mengungkap wawasan tentang lingkungan laut purba. Tujuan mereka adalah merekonstruksi pola iklim masa lalu dan melacak evolusi jangka panjang ekosistem Bumi selama jutaan tahun.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda