Kisah 20 Tahun Google Maps: Lahir dari Apartemen Sempit di Sydney
Senin, 10 Februari 2025 - 08:13 WIB
Platform pemetaan Google Maps merayakan ulang tahun ke-20. Stephen Ma adalah salah satu pendirinya. Foto: The Guardian
SYDNEY - Stephen Ma boleh sombong. Sebab dia adalah salah satu orang yang menciptakan platform pemetaan online paling populer di dunia: Google Maps. Meski, selama dua dekade terakhir, Ma, salah satu dari empat pendiri Google Maps, justru mengubur dirinya dalam anonimitas.
"Saya orangnya sangat tertutup," kata Ma dalam sebuah wawancara. "Tidak nyaman jadi pusat perhatian,” tambahnya.
Sejak diluncurkan pada 8 Februari 2005, Google Maps telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Google Maps adalah atlas saku, kompas, panduan restoran, jadwal kereta/bus, dan mesin pencari serta rekomendasi untuk semua pertanyaan geospasial.
Google Maps menjadi raksasa online dengan lebih dari 2 miliar pengguna bulanan di seluruh dunia yang terus berkembang. Ia juga mendukung platform pihak ketiga yang tak terhitung jumlahnya termasuk Airbnb, Uber, portal real estat, dan platform pengiriman makanan dan e-commerce yang mengandalkan kemampuan lokasi dan navigasi Google Maps.
Teknologi ini sekarang menjadi pilar utama kompleks teknologi Google/Alphabet, sebuah perusahaan yang digambarkan oleh penulis dan filsuf Yuval Noah Harari sebagai salah satu “penguasa algoritmik”.
Dari Restoran Cina di Cooma keSillicon Valley
Kisah Ma dimulai di kota Cooma, New South Wales, di mana keluarganya mengelola sebuah restoran Cina. Selama 20 tahun hingga pertengahan 1980-an, Dragon's Gate menjadi tempat favorit di jalan utama Cooma, menyajikan hidangan Kanton-Australia favorit termasuk chicken chow mein dan babi asam manis.
Restoran itu menjadi sumber penghidupan bagi keluarga besar dan semua orang ikut membantu. Ketika tidak bersekolah, Ma bekerja di kasir, menerima pembayaran, pemesanan, dan pesanan takeaway. Pada 1998, Ma lulus dari universitas dan bekerja di Sydney ketika ia mendapatkan pekerjaan di Sillicon Valley.
"Saya orangnya sangat tertutup," kata Ma dalam sebuah wawancara. "Tidak nyaman jadi pusat perhatian,” tambahnya.
Sejak diluncurkan pada 8 Februari 2005, Google Maps telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Google Maps adalah atlas saku, kompas, panduan restoran, jadwal kereta/bus, dan mesin pencari serta rekomendasi untuk semua pertanyaan geospasial.
Google Maps menjadi raksasa online dengan lebih dari 2 miliar pengguna bulanan di seluruh dunia yang terus berkembang. Ia juga mendukung platform pihak ketiga yang tak terhitung jumlahnya termasuk Airbnb, Uber, portal real estat, dan platform pengiriman makanan dan e-commerce yang mengandalkan kemampuan lokasi dan navigasi Google Maps.
Teknologi ini sekarang menjadi pilar utama kompleks teknologi Google/Alphabet, sebuah perusahaan yang digambarkan oleh penulis dan filsuf Yuval Noah Harari sebagai salah satu “penguasa algoritmik”.
Dari Restoran Cina di Cooma keSillicon Valley
Kisah Ma dimulai di kota Cooma, New South Wales, di mana keluarganya mengelola sebuah restoran Cina. Selama 20 tahun hingga pertengahan 1980-an, Dragon's Gate menjadi tempat favorit di jalan utama Cooma, menyajikan hidangan Kanton-Australia favorit termasuk chicken chow mein dan babi asam manis.Restoran itu menjadi sumber penghidupan bagi keluarga besar dan semua orang ikut membantu. Ketika tidak bersekolah, Ma bekerja di kasir, menerima pembayaran, pemesanan, dan pesanan takeaway. Pada 1998, Ma lulus dari universitas dan bekerja di Sydney ketika ia mendapatkan pekerjaan di Sillicon Valley.
Lahirnya Where 2 Technologies
Setelah kembali ke Sydney, ia dihubungi oleh mantan kolega dan sesama warga Australia bernama Noel Gordon yang mengundang Ma untuk bergabung dengannya bersama dua software engineer pengangguran lainnya – Jens dan Lars Rasmussen bersaudara dari Denmark – untuk mengerjakan sebuah startup. Ide besar mereka adalah membangun platform pemetaan jenis baru.Lihat Juga :
tulis komentar anda