AS Beri Waktu Tambahan agar ByteDance Ikhlas Menjual TikTok
Jum'at, 20 Desember 2024 - 10:44 WIB

Amerika Serikat minta ByteDance rela menjual TikTok. FOTO/ REUTERS
BEIJING - Perusahaan induk TikTok , ByteDance yang berbasis China sedang mengajukan gugatan hukum terhadap undang-undang yang memaksanya untuk menjual asetnya di Amerika Serikat.
BACA JUGA - Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark
Senator Demokrat Ed Markey dan Senator Republik Rand Paul pada hari Kamis mendesak Presiden Joe Biden untuk memperpanjang batas waktu 19 Januari selama 90 hari bagi ByteDance untuk menjual asetnya ke AS dari untuk menghadapi larangan TikTok.
Mahkamah Agung mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan mempertimbangkan tantangan hukum terhadap TikTok dan ByteDance, dengan meminta perintah untuk menghentikan larangan atau penjualan.
“Mengingat masa depan undang-undang ini yang tidak menentu dan konsekuensinya terhadap kebebasan berekspresi, kami mendesak Anda untuk memicu perpanjangan 90 hari sebelum 19 Januari,” tulis para senator kepada Biden.
Para penantang mengajukan banding atas putusan pengadilan yang lebih rendah yang menguatkan hukum tersebut. TikTok digunakan oleh sekitar 170 juta warga Amerika.
BACA JUGA - Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark
Senator Demokrat Ed Markey dan Senator Republik Rand Paul pada hari Kamis mendesak Presiden Joe Biden untuk memperpanjang batas waktu 19 Januari selama 90 hari bagi ByteDance untuk menjual asetnya ke AS dari untuk menghadapi larangan TikTok.
Mahkamah Agung mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan mempertimbangkan tantangan hukum terhadap TikTok dan ByteDance, dengan meminta perintah untuk menghentikan larangan atau penjualan.
“Mengingat masa depan undang-undang ini yang tidak menentu dan konsekuensinya terhadap kebebasan berekspresi, kami mendesak Anda untuk memicu perpanjangan 90 hari sebelum 19 Januari,” tulis para senator kepada Biden.
Para penantang mengajukan banding atas putusan pengadilan yang lebih rendah yang menguatkan hukum tersebut. TikTok digunakan oleh sekitar 170 juta warga Amerika.
Lihat Juga :