Kembangkan Facebook dan Instagram, Mark Zuckerberg Andalkan AI Super Cerdas
Minggu, 03 November 2024 - 07:19 WIB
MENLO PARK - Dengan boomingnya penggunaan kecerdasan buatan, kini Mark Zuckerberg menargetkan perkembangan selanjutnya di arena media sosial menjadi konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) itu sendiri.
Mark Zuckerberg menargetkan peningkatan drastis konten yang dihasilkan AI di platform seperti Facebook, Instagram, dan Threads, termasuk kurasi konten dan konten yang dihasilkan atau dikurasi AI.
Integrasi AI diharapkan menghasilkan pola penggunaan baru di media sosial, dengan algoritma AI yang berhasil meningkatkan waktu pengguna di platform.
Zuckerberg juga fokus pada pengembangan chatbot Meta AI, yang saat ini memiliki lebih dari 500 juta pengguna global.
Jumlah konten yang dihasilkan AI terlihat meningkat drastis, dan memenuhi ruang timeline di Facebook, Instagram, bahkan Threads.
Berbagai bentuk konten yang dihasilkan AI diharapkan akan ditampilkan, termasuk ringkasan konten, konten yang dihasilkan AI, atau konten yang disusun oleh AI untuk dilihat pengguna.
Langkah ini juga diharapkan dapat memunculkan pola penggunaan baru di media sosial.
Seperti yang diketahui banyak orang, awalnya Facebook hanya menyarankan teman untuk mem-follow untuk mengisi timeline penggunanya.
Selanjutnya, ia mulai mengintegrasikan algoritma peer-to-peer, dan selanjutnya algoritma berbasis interaksi.
Kini, Facebook menampilkan konten acak berdasarkan popularitas dan algoritme khusus mereka dan pengaturan algoritme tersebut bersama dengan penggunaan AI berhasil membuat pengguna menghabiskan lebih banyak waktu dibandingkan sebelumnya.
Selain integrasi AI pada konten, Mark Zuckerberg juga fokus pada pengembangan chatbot mereka sendiri, yang disebut Meta AI dan kini memiliki lebih dari 500 juta pengguna di seluruh dunia.
Lihat Juga: Pelajaran Coding dan AI, Mendikdasmen: Tidak Diajarkan Mulai Kelas 1 SD, Bukan Mapel Wajib
Mark Zuckerberg menargetkan peningkatan drastis konten yang dihasilkan AI di platform seperti Facebook, Instagram, dan Threads, termasuk kurasi konten dan konten yang dihasilkan atau dikurasi AI.
Integrasi AI diharapkan menghasilkan pola penggunaan baru di media sosial, dengan algoritma AI yang berhasil meningkatkan waktu pengguna di platform.
Zuckerberg juga fokus pada pengembangan chatbot Meta AI, yang saat ini memiliki lebih dari 500 juta pengguna global.
Jumlah konten yang dihasilkan AI terlihat meningkat drastis, dan memenuhi ruang timeline di Facebook, Instagram, bahkan Threads.
Berbagai bentuk konten yang dihasilkan AI diharapkan akan ditampilkan, termasuk ringkasan konten, konten yang dihasilkan AI, atau konten yang disusun oleh AI untuk dilihat pengguna.
Langkah ini juga diharapkan dapat memunculkan pola penggunaan baru di media sosial.
Seperti yang diketahui banyak orang, awalnya Facebook hanya menyarankan teman untuk mem-follow untuk mengisi timeline penggunanya.
Selanjutnya, ia mulai mengintegrasikan algoritma peer-to-peer, dan selanjutnya algoritma berbasis interaksi.
Kini, Facebook menampilkan konten acak berdasarkan popularitas dan algoritme khusus mereka dan pengaturan algoritme tersebut bersama dengan penggunaan AI berhasil membuat pengguna menghabiskan lebih banyak waktu dibandingkan sebelumnya.
Selain integrasi AI pada konten, Mark Zuckerberg juga fokus pada pengembangan chatbot mereka sendiri, yang disebut Meta AI dan kini memiliki lebih dari 500 juta pengguna di seluruh dunia.
Lihat Juga: Pelajaran Coding dan AI, Mendikdasmen: Tidak Diajarkan Mulai Kelas 1 SD, Bukan Mapel Wajib
(wbs)
tulis komentar anda