Lawan Kepintaran AI China, Google dan Microsoft Siap Gunakan Nuklir

Selasa, 22 Oktober 2024 - 12:45 WIB
China dan Amerika Serikat mulai perang AI. FOTO/Dig.watch
CUPERTINO - Saat ini China dan Amerika Serikat berlomba-lomba mengembangkan kecedasan buatan (AI). Bahkan Googgle dan Microsoft siap gunakan nuklir untuk inovasi AI nya.



Google menandatangani kesepakatan dengan Kairos Power untuk menggunakan reaktor nuklir modular kecil (SMR) untuk memberi daya pada pusat data kecerdasan buatan (AI) mereka.



Reaktor pertama diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2030. Pada tahun 2035, reaktor ini akan menyuplai listrik sebesar 500 MW dengan emisi karbon nol.

Penggunaan tenaga nuklir yang lebih ramah lingkungan diharapkan dapat membantu Google mencapai tujuan operasi net-zero pada tahun 2030, setelah gagal memenuhi target keberlanjutan pada tahun lalu.

Reaktor nuklir modular ini dikembangkan oleh Kairos Power dan akan mulai beroperasi pada tahun 2030.

Pada tahun 2035, reaktor-reaktor ini akan memasok listrik sebesar 500 MW dengan emisi karbon nol.

Kebutuhan energi yang tinggi untuk pusat data, terutama yang menjalankan layanan AI Google, menyebabkan perusahaan gagal memenuhi target untuk menjadikan operasi lebih berkelanjutan pada tahun lalu.

Penggunaan energi nuklir yang lebih ramah lingkungan diperkirakan akan membawa Google kembali ke jalur yang tepat untuk menjadikan operasi mereka net-zero pada tahun 2030.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More