TikTok Pecat Ratusan Karyawan di Malaysia, Ganti dengan AI

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 18:05 WIB
TikTok memecat ratusan moderator konten manusia dan beralih ke skema moderasi berbasis kecerdasan buatan. Foto/AP
JAKARTA - ByteDance , perusahaan di balik platform media sosial video TikTok , memecat ratusan moderator konten manusia di seluruh dunia saat beralih ke skema moderasi berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

“Kami melakukan perubahan ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk semakin memperkuat model operasi global moderasi konten,” kata juru bicara TikTok dalam sebuah pernyataan melansir Reuters, Sabtu (12/10/2024).

Sebagian besar dari karyawan yang dipecat, sekitar 500 orang berada di Malaysia. Menurut laporan, ByteDance mempekerjakan lebih dari 110.000 orang secara total.

Perusahaan saat ini menggunakan kombinasi moderator konten manusia dan AI, dengan mesin menangani sekitar 80 persen dari pekerjaan.ByteDance disinyalir berencana menginvestasikan sekitar USD2 miliar dalam upaya mengembalikan kepercayaan investor.





Pemutusan hubungan kerja terjadi saat ByteDance menghadapi pengawasan peraturan yang meningkat. Hal ini berdasarkan data lonjakan unggahan media sosial yang berbahaya dan informasi yang salah per tahun ini.

Sementara itu, kepala divisi Instagram Adam Mosseri mengumumkan keputusan memecat moderator manusia di AS karena serangkaian kesalah. Beberapa di antaranya banyaknya akun pengguna Instagram dan Threads terkunci sehingga menurunkan peringkat unggahan, dan menandainya sebagai spam.

"Mereka tidak diberikan konteks tentang bagaimana percakapan berlangsung dan ini merupakan kesalahan," kata Mosseri.



Namun, manusia tidak sepenuhnya disalahkan. "Salah satu alat yang kami buat juga rusak. Jadi itu tidak menunjukkan konteks yang cukup kepada mereka," kata Mosseri mengklarifikasi.

Selama beberapa hari terakhir, pengguna di kedua situs menemukan akun mereka terkunci dan kemudian dinonaktifkan karena dianggap melanggar batasan usia platform, yang mencegah orang di bawah usia 13 memiliki akun pribadi.

Menurut The Verge, akun-akun tersebut tetap terkunci bahkan setelah pengguna mengunggah verifikasi usia mereka. Kini, masalah terkait verifikasi usia masih diselidiki.
(msf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More