Samsung Gelar PHK Massal, 30% Karyawan Global Terancam
Sabtu, 21 September 2024 - 09:40 WIB
JAKARTA - Raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung Electronics, dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang akan berdampak pada hingga 30% karyawannya di beberapa divisi di seluruh dunia.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tekanan yang semakin meningkat pada unit-unit bisnis utama Samsung dan perlambatan ekonomi global.
Samsung memperkerjakan total 267,800 orang di akhir 2023. Lebih dari setengahnya di luar Korea, yakni 147.000 orang. Mayoritas staff ada di unit manufaktur dan pengembangan. Sementara sales dan marketing sekitar 25.100 orang dan area lain di 27.800 orang.
Rencana PHK ini diperkirakan akan selesai pada akhir 2024 dan akan berdampak pada karyawan di Amerika, Eropa, Asia, dan Afrika.
Selain itu, di India, yang menyumbang sekitar USD12 miliar pendapatan tahunan bagi Samsung, terjadi aksi mogok kerja yang mengganggu produksi. Samsung memperkerjakan 25.000 orang di India.
Samsung Group, konglomerat yang menaungi Samsung Electronics, adalah perusahaan terbesar di Korea Selatan dan memiliki peran penting dalam perekonomian negaratersebut.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tekanan yang semakin meningkat pada unit-unit bisnis utama Samsung dan perlambatan ekonomi global.
PHK Menyasar Divisi Penjualan, Pemasaran, dan Administrasi
Menurut sumber internal yang dilansir Reuters, Samsung telah menginstruksikan anak perusahaan di seluruh dunia untuk memangkas jumlah staf di divisi penjualan dan pemasaran sekitar 15%, sementara staf administrasi akan dikurangi hingga 30%.Samsung memperkerjakan total 267,800 orang di akhir 2023. Lebih dari setengahnya di luar Korea, yakni 147.000 orang. Mayoritas staff ada di unit manufaktur dan pengembangan. Sementara sales dan marketing sekitar 25.100 orang dan area lain di 27.800 orang.
Rencana PHK ini diperkirakan akan selesai pada akhir 2024 dan akan berdampak pada karyawan di Amerika, Eropa, Asia, dan Afrika.
Pernyataan Resmi Samsung
Dalam sebuah pernyataan resmi, Samsung menyatakan bahwa penyesuaian tenaga kerja di beberapa operasi luar negeri adalah hal yang rutin dan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi. Perusahaan juga menekankan bahwa tidak ada target spesifik untuk rencana PHK ini dan staf produksi tidak akan terdampak.Tantangan yang Dihadapi Samsung
PHK ini terjadi di tengah berbagai tantangan yang dihadapi Samsung. Bisnis chip mereka mengalami pemulihan yang lebih lambat dibandingkan pesaingnya setelah mengalami penurunan tajam tahun lalu. Di pasar smartphone premium, Samsung menghadapi persaingan ketat dari Apple dan Huawei di China.Selain itu, di India, yang menyumbang sekitar USD12 miliar pendapatan tahunan bagi Samsung, terjadi aksi mogok kerja yang mengganggu produksi. Samsung memperkerjakan 25.000 orang di India.
Antisipasi Perlambatan Ekonomi Global
Salah satu sumber internal mengungkapkan bahwa PHK ini dilakukan sebagai persiapan untuk menghadapi perlambatan permintaan produk teknologi seiring dengan melambatnya ekonomi global. Samsung juga berupaya meningkatkan laba bersihnya dengan menghemat biaya.Baca Juga
Dampak di Korea Selatan
Belum jelas apakah Samsung juga akan melakukan PHK di kantor pusatnya di Korea Selatan. Namun, salah satu sumber menyebutkan bahwa PHK di Korea Selatan akan sulit dilakukan karena merupakan isu yang sensitif secara politik.Samsung Group, konglomerat yang menaungi Samsung Electronics, adalah perusahaan terbesar di Korea Selatan dan memiliki peran penting dalam perekonomian negaratersebut.
(dan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda